|
Cek Aksesori
Mengangkut sepeda pakai mobil, biasanya sudah ada alat khususnya, bike rack (rak sepeda). Modelnya banyak, ada model holded (sudah ada tempat buat menaruh sepeda), hanger (digantung) atau trunk dengan tali pengikat (strap) dan diletakkan di roof (atap mobil).
“Semua jenis rak bagus. Terpenting disesuaikan kebutuhan dan jenis mobil untuk membawa sepedanya. Tetapi yang paling oke sih model taruh (holded), sebab tidak kontak dengan bodi mobil. Kalau model gantung, kadang frame sepeda juga bisa lecet,” ujar Ozy F. Sjarindra, pembina komunitas Bike to Work.
Menurutnya, pemakaian sesuai standar sudah cukup. Namun ia yang menggunakan Saris model taruh untuk 3 sepeda, masih perlu menambah ikatan agar lebih aman karena tak mau ambil risiko. Selain karena di Indonesia jalannya banyak tidak rata (bergelombang bahkan berlubang), tentunya rak akan menerima beban lebih dibanding saat diam.
Pria yang suka bersepeda ke Rindu Alam, Puncak, Cikole, Bandung mengatakan, sebelum membawa sepeda sebaiknya memeprhatikan beberapa hal agar tak terlepas saat dibawa. “Aksesori rak perlu dicek, apakah pengikatnya (berupa tali ataupun pemegang sepeda dari karet) masih bagus. Sebab bisa saja sudah getas kena panas dan hujan. Kecepatan mobil mestinya tidak lebih dari 100 km/jam. Lebih dari itu, akan ada tekanan lebih pada sepeda yang membuatnya bergetar,” lanjutnya.
Mengenai beban, bike rack sudah didesain maksimum daya angkutnya. Ada yang untuk satu sepeda daya angkutnya 15 kg atau bahkan 20 kg. “Selain itu, kalau mau nyusun sepeda, usahakan sepeda yang terberat berada di bagian dalam,” kata pria yang berdomisili di Puri Flamboyan, Rempoa, Tangerang ini.
Ozy menyarankan penempatan sepeda di bagian belakang mobil tetap lebih baik. Hanya ia menyayangkan banyak orang enggan baca buku manual atau petunjuknya, padahal di situ dapat diketahui speknya, syarat dan ketentuan yang harus ditaati sesuai masing-masing produk.
Nike Savalas, brand executive Rodalink yang menjual rak sepeda merek Thule menambahkan, “Pasanglah dan gunakan sesuai anjuran di manual book, seperti kapasitas daya angkut dan untuk dipakai di mobil apa (sedan, hatchback atau SUV),” tuturnya. Ia mencontohkan bike carrier produk Thule FreeWay 968 untuk 3 sepeda dengan daya angkut total 50 kg, meski model ikat dijamin aman.
Hal senada disarankan Angko, pembuat towing bar untuk bawa sepeda, “Jangan sampai overload. Terlebih yang model tali, nanti tali pengikatnya bisa kendur. Di samping itu bahan raknya juga kalau bisa yang bagus. Jangan beli sepeda mahal bisa, tetapi raknya yang abal-abal.”
Nah, kalau semua dilakukan sesuai aturan yang dianjurkan pembuat rak sepeda, semoga dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Perhatikan Saat Di Jalan
Mengangkut sepeda di jalan tol, memang tidak diatur secara khusus dalam PP. Tetapi, “Kalau mau bawa sepeda ya dengan mobil bak terbuka atau double cab,” tegas Zuhdi Saragih, humas PT Jasa Marga.
Namun, biasanya membawa sepeda ini dianggap simple dan hal yang biasa sehingga banyak yang kurang peduli. Baik itu dengan bracket-nya, cara memasangnya, sampai mengendarai mobil yang membawanya, mesti dilakukan dengan cara yang berbeda daripada mengemudikan mobil tanpa muatan khusus ini.
Tetapi, sekali lagi, “Idealnya sih untuk membawa barang atau sepeda menggunakan mobil bak terbuka (pick up). Atau kalau mobilnya besar, masukkan saja ke dalam,” ungkap Jusri Pulubuhu, direktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC).
|
1. Kualitas rack yang digunakan dipastikan memiliki standar mutu yang baik. "biasanya dilengkapi dengan manual pemasangan yang lengkap dan sesuai standar keselamatan."
2. Perhatikan jenis mobil yang akan di pasang rack agar sesuai peruntukannya. Misalnya apakah buat SUV sedan?
3. Sebaiknya jangan menggunakan rack yang dudukannya menempel di kaca mobil "kaca bisa pecah karena getaran dan beban sepeda."
4. Ban depan sepeda sebaiknya di lepas. Tujuannya agar panjang sepeda tidak melebihi lebar mobil. "Kalo enggak bisa nyangkut dan bisa menutup lampu belakang mobil."
5.Pastikan pula pandangan kebelakang tidak terhalang
6. Sebaiknya jangan melalui jalan tol. Kalaupun tetap lewat perhatikan kecepatan. jangan terlalu pelan atau cepat juga. Sesuaikan dengan kendaraan di sekitar. "Tetapi kendaraan yang bawa sepeda agak lebih lambat."
7. Pada Kecepatan tinggi, tekanan angin juga semakin besar. Efeknya tekanan ke sepeda juga naik. Hal ini bisa mengakibatkan ikatan ke sepeda menjadi longgar. Ditambah lagi guncangan di jalan. "Handling mobil juga bisa tidak stabil karenanya. Jadi sebaiknya kecepatan jangan terlalu tinggi."
Editor | : | billy |
KOMENTAR