Otomotifnet.com - Namanya naas, datangnya tidak bisa diprediksi. Seperti halnya kejadian beberapa kendaraan yang tertimpa pohon tumbang di Jakarta baru-baru ini.
Namun tak perlu khawatir karena selain bisa klaim di asuransi (bagi mobil yang memang diasuransikan), Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta memberi santunan sesuai dengan kerugian yang dialami setelah diverifikasi tim khusus.
Soal pohon tumbang lantaran cuaca memang bisa saja terjadi lagi. Terang saja, sebab berdsasarkan prediksi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca tak menentu bisa terjadi hingga April, bahkan Mei.
Makanya, mobil atau motor memang rawan jadi sasaran pohon tumbang. Tapi, guna mengurangi beban akibat rusaknya kendaraan yang tertimpa pohon, Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta memberi kompensasi.
"Tepatnya santunan kepada pemilik mobil. Agar bisa mendapatkan itu, para pemilik mobil dipersilakan mengajukan klaim itu ke Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta di Jl KS Tubun, Jakarta," ujar Hermanto Toekirin, BSc, Kepala Seksi Jalur Hijau Jalan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta.
Para pemilik kendaraan diminta untuk membawa serta foto kejadian, surat keterangan dari RT/RW, kelengkapan kendaraan seperti STNK, SIM serta KTP. Nantinya ada tim tersendiri yang menilai seberapa besar kerusakan akibat terkena pohon tumbang itu.
"Kalau tidak salah maksimalnya Rp 10 juta. Dan program ini sudah berjalan selama 3 tahun terakhir atas perintah dari Gubernur," lanjut pria 54 tahun ini.
Apakah selama ini perawatan terhadap pohon-pohon yang ada di pinggir jalan Jakarta kurang? Hermanto membantahnya dengan keras. Menurutnya, perawatan terhadap pohon-pohon yang menjadi paru-paru kota Jakarta terawat dengan baik. Bahkan pihaknya selalu melakukan topping (pemotongan pohon dan ranting) yang dinilai membahayakan setahun 2 kali.
Untuk pohon dengan ketinggian 15-20 meter, seperti halnya yang di depan Gerbang Pemuda TVRI Jakarta telah dilakukan pemenggalan bagian atasnya ¼ dari total tinggi pohon. Biasanya dilakukan dengan menggunakan cran dan itu dilakukan secara berkala terhadap pohon-pohon yang ada di Jakarta.
"Kalau saya sendiri memiliki tugas khusus menjadi supervisi pada pohon-pohon dan taman yang ada di 10 titik jalan protocol. Karena jalurnya yang strategis dan sering dilewati para petinggi negara itulah makanya harus dipelihara secara maksimal. Istilahnya, tidak boleh ada tanaman yang layu. Atau kalau ada kerusakan akibat demonstrasi, malam itu juga harus segera dibersihkan dan ditanamin seperti sedia kala," lanjut ayah 4 anak ini.
Soal sampai kapan program santunan dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta itu berlaku, menurut pria berdarah Jawa dan Betawi ini berlaku seterusnya.
"Maaf, cuaca ekstrem yang menyebabkan puting beliung itu kan susah diprediksi dan termasuk force majeur. Seperti kejadian terakhir kemarin itu 95 pohon tumbang dan 115 sempal di Jakarta. Saat itu kami bahkan membuka posko di halaman kantor dinas dan kami memiliki tim buser tersendiri untuk mengatasi kejadian pohon tumbang itu," tutup Hermanto.
Editor | : | Billy |
KOMENTAR