Toyota, Honda, Nissan, juga Mitsubishi melakukan hal yang sama. Semuanya bersepakat, keselamatan para pegawainya jauh lebih penting, sehingga para pabrikan otomotif tersebut lebih mengutamakan evakuasi para karyawannya.
Sekitar 45 persen produksi Toyota lumpuh, termasuk untuk keperluan ekspor ke Amerika, sementara Nissan juga kehilangan 1.300 unit mobilnya yang siap dikirim ke Amerika melalui pelabuhan Mitachi.
Proses pengiriman suku cadang dari Jepang ke beberapa negara di dunia juga dipastikan terhenti, yang mencapai 17 persen dari total produksi industri Jepang pada tahun 2008.
"Ini adalah situasi yang sangat buruk," komentar Dennis Virag, presiden Otomotif Consulting Group. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR