Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Recall GPS Garmin, Baterai Bermasalah, Mudah Memicu Kebakaran

Editor - Senin, 11 Oktober 2010 | 14:22 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Garmin menarik lebih dari 1,25 juta GPS-nya karena problem pada baterainya sejak akhir Agustus lalu. Problem terjadi pada Garmin nuvi 710, 715, 205i dan 205W yang diperkenalkan antara 2008-2009, sebagian besar beredar di Amerika dan sejumlah negara di Asia. Masalah baterai tersebut bila tidak ditangani dengan benar, bisa memicu terjadinya kebakaran.

Overheating
Penarikan GPS Garmin dilakukan karena baterai pada keempat varian tersebut di atas mudah mengalami overheating. Saat digunakan dalam jangka waktu tertentu, biasanya dicolokkan pada lighter mobil, baterai kepanasan dan bisa memicu terjadinya kebakaran.

“Dari sekian juta yang diproduksi kemungkinan hanya sekian puluh ribu yang cacat. Di Indonesia sampai hari ini (24/9) kami baru menerima 25 unit untuk diganti baterainya,” kata Irham Habibal, marketing engineer Garmin Indonesia.

Penarikan dilakukan dengan web recall. Semua pemilik GPS bisa memeriksa melalui website apakah produknya termasuk yang mengalami cacat atau tidak. Masukkan nomor seri GPS di website www.garminindonesia.com, lalu akan diberikan konfirmasi mengenai status produk, apakah perlu diganti atau tidak. “Sampai saat ini belum terjadi kasus terbakar. Penarikan dilakukan di dealer dengan mengganti baterai yang lama dengan yang baru,” lanjut Irham.

GPS beroperasi dengan baterai yang di-charge ke listrik rumahan atau disambungkan melalui lighter saat digunakan di mobil. Problem overheating terjadi karena rangkaian sirkuitnya tak tahan panas dari aliran listrik dalam jangka waktu lama sehingga terbakar.

“Komponennya meleleh karena tidak tahan panas dan terbakar. Tapi terbakarnya tidak sampai ada lidah api atau meledak seperti bom, hanya berasap saja,” jelas pria yang berkantor di kawasan Kota Tua Jakarta ini.

Tidak seperti kinerja sinyal satelit, monitor GPS, audio atau program yang kalau ada masalah bisa langsung terasa saat beroperasi, problem overheating ini tidak bisa dideteksi secara fisik atau dalam waktu singkat. Masalah hanya bisa dideteksi dengan membongkar baterai dalam unit GPS atau baru terasa setelah pemakaian dalam jangka waktu lama.

No caption
No credit
No caption

Kalau baterai normal, pemakaian terus menerus di mobil tetap aman, charging listrik rendah
No caption
No credit
No caption

Cek nomor seri produk untuk memastikan status, selamat dari penarikan atau harus ganti baterai
No caption
No credit
No caption

Garmin Nuvi 710, 715, 205i, 205w. Baterai overheating, enggak sampai terbakar atau meledak


“Baterai itu kan komponen di dalam GPS, jadi problemnya enggak kasat mata. Seperti di handphone, problem di baterai biasanya ditandai dengan performa yang menurun. Baterai enggak tahan lama, cepat drop,” jelas Irham.

Kalau problem terantisipasi sebelum terjadi kebakaran, penggantian cukup dilakukan pada unit baterai. Tapi kalau sudah terbakar, kerusakan bisa menyeluruh. Enggak hanya baterai, seluruh unit GPS jadi rusak, tak bisa dipakai lagi. “Enggak cuma petanya hilang, enggak bisa dipakai lagi GPS-nya. Sejauh ini belum ada kejadian, tapi kalau sampai ada bentuk penggantiannya nanti seperti apa akan dibicarakan lebih lanjut,” terang Irham.

Penggantian diberikan untuk seluruh konsumen Garmin secara cuma-cuma. Tapi di Indonesia, penggantian gratis hanya diberikan pada konsumen yang membeli unit GPS di distributor resmi, Garmin Indonesia.

Untuk yang membeli di luar negeri atau bukan dari distributor resmi, akan dikenakan biaya penggantian sebesar Rp 600 ribu. Proses penggantian bisa dilakukan dalam 1 hari sampai maksimal 1 minggu.

Awas Charging Berlebihan
Selain cacat produksi, problem baterai GPS bisa terjadi karena kesalahan perlakuan.Salah satu yang utama, charging berlebihan. Baterai GPS umumnya terisi penuh selama 4 jam. Masalah bisa muncul saat baterai sudah terisi penuh, tapi tidak dilepas dari charger.

“Bisa terjadi kerusakan di IC baterai. Seperti baterai handphone atau kamera, jadi melendung. Tapi jangan khawatir saat memakai di mobil dan tersambung di lighter. Charging listriknya kan rendah, jadi enggak masalah,” terang Irham.

Kalau sampai terjadi kerusakan baterai, penggantian baterai baru bisa memakan biaya Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta, kalau GPS tidak dibeli di Garmin Indonesia. “Tanda-tanda masalah baterai, cepat drop atau habis. Tapi kalau pemakaiannya apik, baterai bisa bertahan sampai 4 tahun,” lanjut Irham.

Penulis/Foto: Nawita / F.Yosi

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa