“Saya rasa kita harus melihat kondisi yang ada sekarang ini. Kondisi yang ada sekarang adalah sulit untuk membuat grid di MotoGP terisi full dengan motor prototipe. Suka atau tidak ini adalah kenyataan. Kesulitan ekonomi yang belakangan semakin memburuk khususnya di Eropa, membuat semuanya berubah drastis. MotoGP sebagai ajang balap yang berstandar Eropa, mau tidak mau harus menyesuaikan dengan kondisi tersebut,” jelas Suppo.
“Ajang ini butuh sebuah solusi untuk menambah jumlah peserta di MotoGP, dan CRT adalah jawabannya. Tahun 2012 adalah tahun pertama dan saya rasa performanya tidak akan maksimal. Tapi konsepnya cukup menarik karena ini sama saja dengan super-Superbike,” imbuh Suppo.
Selain membicarakan tentang dukungannya pada konsep CRT, Suppo juga menjelaskan bahwa kompetitifitas motor CRT tidak bisa dianggap enteng. Sebab kompetitifnya sebuah motor, juga tergantung dari pembalap yang menungganginya.
“Berbicara tentang kompetitifnya CRT, saya kasih contoh pada beberapa pembalap yang mendapat dukungan penuh tim pabrikan. Toh mereka tidak bisa meraih kemenangan, jadi pembalap juga punya peran besar. Saya yakin pembalap seperti Colin Edwards dan Randy de Puniet jika mendapat motor CRT terbaik, mereka bisa tampil lebih baik kok dari pada Toni Elias saat masih di MotoGP tahun 2011 lalu,” pungkas Suppo. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR