Tapi menurut Jeremy Burgess, regulasi tersebut sudah memprioritaskan motor CRT dan semakin jauh dari hakikat MotoGP itu sendiri. Burgess sepakat kalau Dorna ingin membuat MotoGP tidak terlampau mahal. Tapi bukan dengan cara lebih memprioritaskan CRT ketimbang motor prototipe.
“Mahalnya motor prototipe untuk semusim, memang jadi alasan utama. Tapi tidak lantas lebih mengutamakan regulasi untuk motor CRT. Prioritas CRT adalah kebijakan yang semakin menjauhkan kita dari hakikat MotoGP itu sendiri. Harga mahal adalah karena kebijakan pabrik juga, harusnya harga bisa lebih ditekan, karena biaya produksi tidak akan semahal itu. Anda pasti masih ingin melihat balap motor eksotis bukan?” tegas Burgess.
Apa yang diungkapkan Burgess ada benarnya juga. Hakikat balap MotoGP sebagai balap prototipe hingga kebijakan penurunan harga oleh manufaktur adalah hal paling penting. Tapi untuk merumuskan formula tepat, akan membutuhkan diskusi panjang dan ini pekerjaan berat bagi pabrikan dan penyelenggara.
Burgess pun menjelaskan beberapa solusi, diantaranya membuka sekat larangan penjualan paket mesin prototipe kepada ajang balap lain di luar MotoGP. “Kelas pendatang baru, pada jaman saya menggunakan mesin Yamaha TZ250 dan 350. Motor ini juga dilombakan di ajang balap lain tingkat region di Inggris, Jerman, Italia, Amerika maupun Australia. Jadi ketika pembalap berlaga di kelas grand prix, mereka sudah punya pengalaman menggunakan motor itu,” jelas Burgess.
“Nah, sekarang MotoGP sangat elit, tidak ada lagi kejuaraan domestik menggunakan tipe motor yang pakai motor prototipe seperti di MotoGP. Hal ini terjadi ketika Dorna mengambil alih MotoGP, dan membuat aturan pabrikan tidak bisa menjual motor prototipe ke ajang balap domestik. Akhirnya harga jadi lebih mahal, karena penjualan motor sangat terbatas,” pungkas pria asal Australia itu.
Sepertinya Dorna harus memikirkan apa yang diungkapkan Burgess, dan memberikan kesempatan pada manufaktur untuk menjual paket motor balapnya untuk ajang balap domestik. Mungkin ini jalan keluar yang tepat untuk menekan biaya besar MotoGP. Sekaligus menyiapkan pembalap yang kompetitif dan siap tarung untuk ajang balap MotoGP. (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR