Kepala mekanik Rossi sejak bergabung bersama tim Repsol Honda itu, sangat tidak sepakat dengan cara yang diminta Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna Sports (promotor MotoGP) tentang pembatasan ECU (Engine Control Unit).
Menurut Burgess, ini tidak sesuai dengan hakikat pertarungan di MotoGP itu sendiri. Pasalnya tiap pabrikan mempunyai standar masing-masing tentang komponen mesin yang akan mereka gunakan. Tidak seperti di ajang balap Formula 1. Dimana berat mesin, sistem pembakaran, sistem valve, dan lain-lain tentang teknis mesin harus sama dari semua pabrikan yang berbeda.
“Saya tidak melihat alasan jelas mengapa orang-orang menginginkan hal ini. Sekarang semuanya justru dibatasi. Kami butuh sokongan sisi teknis motor, bukan malah membatasinya seperti itu. Memang sisi perekonomian harus diperhatikan tapi bukan berarti harus mengorbankan pertarungan sisi teknis di MotoGP,” sergah Burgess.
“Tidak mudah untuk menyamaratakan pembatasan pada jenis mesin yang berbeda. Hal ini akan merusak teknis motor itu sendiri. Secara otomatis tim butuh banyak pengetesan lagi agar performa tetap sesuai ekspektasi,” lanjut Burgess.
Ada benarnya juga apa yang diungkapkan oleh Burgess. Tapi solusinya agak berat jika sudah berhadapan dengan masalah finansial! (otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR