OTOMOTIFNET - Yang namanya apes, bisa terjadi pada siapa saja bukan? Salah satunya ban kempis. Asal ingat, jangan sembarang ganti ban karena mobil bisa jadi sasaran empuk para penjarah barang berharga. Boleh saja mengganti ban, tetapi harap lakukan dengan kepala dingin dan sikap yang tenang.
Taqwa SS menyarankan untuk melakukan manajemen barang sebelum perjalanan. "Simpan barang berharga di bagasi saja," cetusnya. Dengan demikian, bisa terhindar dari si panjang tangan. Kalau mobil tidak punya bagasi, jangan keluar dari mobil tanpa mengunci pintu. Bahkan hanya untuk memeriksa ban sekeliling sisi.
Intinya, sebisa mungkin tidak meninggalkan barang-barang berharga Anda di dalam mobil tanpa pengamatan. Seperti dialami Adit ketika Suzuki APV miliknya kempis, laptop raib sekejap. Padahal ia hanya turun dari mobil untuk melihat kondisi ban kiri. "Ganti ban saja belum," kenangnya.
Gbr 1 |
Gbr 2 |
Kalaupun kondisi jalan mencurigakan, cari tempat berhenti yang lebih baik. Efeknya memang bisa bikin ban rusak atau risiko terbesar risiko pelek yang keriting. Nah, pertimbangannya terserah Anda. Namun, lebih baik waspada bukan?
TUH, ADA ASAP!
Kejadian ini kerap terjadi di daerah pegunungan dengan jalur mendaki dan turunan. Modusnya, ada yang berteriak sambil menunjuk ada asap keluar dari sekitar roda (Gbr.1). Ingat sekali lagi, jangan panik!
Soalnya, peringatan asap di roda langsung mengingatkan pada rem. Anggapannya, kalau sampai rem blong, bisa berabe. Padahal belum tentu. Karena asap keluar dari ban bukan tanpa sebab. Pastinya, dengan pemakaian normal, tidak akan ada asap keluar dari sekitar ban. "Bisa jadi ada yang menyemprotkan cairan ke dalam roda," ujar Farid M, bos bengkel OtoDesign mencoba menganalisis.
Kalau mengalami hal ini, jangan buru-buru minggir. "Siapkan mental, lalu coba rem. Kalau masih ada, berarti tidak apa-apa," lanjut Farid.
Malah, kalau masih bisa ngerem dengan baik (Gbr.2), perjalanan bisa diteruskan. Kecuali memang penasaran banget, cari tempat minggir yang cukup baik, aman dan ramai. Hal ini akan memperkecil gerak para pencoleng untuk beraksi menyikat barang berharga atau menawarkan jasa perbaikan dengan ongkos yang tidak masuk akal.
|
Yudi. SW. untuk daerah pinggiran waspada saat lalu lintas mulai lenggang |
WASPADA JAM RAWAN
Aksi komplotan pelaku perampasan barang berharga di mobil, belakangan seolah sudah terjadwal, lantaran dilakukan pada waktu tertentu dan sudah memiliki pola.
Menurut Kompol Sunarto, Kapolsek Pasar Minggu, Jaksel, komplotan geng api-api biasanya melancarkan aksinya pada jam-jam dengan kondisi lalu lintas agak lengang. Seperti siang hari setelah jam istirahat kantor, atau selepas jam pulang kantor mulai pukul 20.00 WIB ke atas.
Kewaspadaan para pemilik kendaraan mesti lebih ditingkatkan, terutama kaum hawa yang biasa nyetir mobil sendirian. Jika kebetulan sedang melintas di ruas jalan yang terlihat sedikit lengang, usahakan tidak melarikan mobil pada kecepatan rendah. Karena kondisi tersebut memudahkan para penjahat kambuhan ini.
Begitu juga dengan area pinggiran Tangerang-Jakarta atau Bekasi- Jaktim. “Biasanya setelah jam 09.00 WIB atau di atas jam 20.00 WIB, komplotan merasa ada kesempatan melakukan aksinya,” terang Yudi SW.
Kasus di Cakung pelaku membuntuti korbannya cukup jauh dan beraksi lebih dari satu sepeda motor. Komplotan ini juga hapal area yang cukup aman menjalankan aksi di pinggir jalan. Antara lain, tidak dekat dengan warung, tukang ojek mangkal hingga lampu merah yang padat.
Aksi komplotan ban kempes tidak melulu ban mobil harus kempes beneran. Makanya banyak korban yang malu melapor. “Kok bisa semudah itu tertipu ya,” geram Halim, pemilik Honda City yang laptopnya raib di Jl. Industri, Jakpus.
Penulis/Foto: Anton, Bil, Manut
Editor | : | Editor |
KOMENTAR