OTOMOTIFNET - Uraian biaya perawatan di atas memang bisa menjadi solusi beli Xeniavanza matik atau manual. Namun bagaimana jika Anda sudah terlanjur punya Xeniavanza transmisi manual di rumah?
Tuker tambah atau swap (tukar) girboks ke matik aja? Nah, sebelum menentukan pilihan itu, sebaiknya ikuti dulu penjelasan dan uraian dua bengkel matik terkenal di bawah ini.
RICARDO MATIK
Mengganti (swap) transmisi manual ke matik khusus Avanza memang kerap terjadi. Seperti dilakukan Ricky Ricardo, Dipl.Ing, juragan Ricardo Matic (RM) di Jl. Kamp. Kelapa (PLN) Cikokol, Tangerang. “Sudah ada beberapa pemilik Avanza yang mengubah transmisi jadi matik di sini.”
Namun begitu, Ricky menyarankan untuk berhitung lebih dulu bila mau ganti girboks itu. “Menurut gue gak worthed kalau Avanza dan Xenia manual diubah ke matik. Sebab, jatuhnya jadi lebih mahal ketimbang jual mobilnya trus tambah duit sedikit untuk beli versi matik,” akunya.
Ricky menjabarkan perincian komponen yang harus diganti atau dibeli. Pertama, sudah pasti 1 unit girboks transmisi otomatisnya. “Kalau mau yang baru, harga pasaran sekitar Rp 20 juta. Kalau seken yang keluaran 2005 aja Rp 7 jutaan,” beber Ricky.
Peranti ini (khusus yang seken) lanjut Ricky bisa menggunakan kepunyaan produk Toyota bermesin K-series. Atau produk Suzuki kayak Samurai bertransmisi matik dan sebagainya.
“Konstruksinya mirip. Sama-sama keluaran Aisin Warner. Cuma beda dudukannya saja,” jelasnya. Kemudian fly wheel juga pasti harus diganti. Banderol roda gila gres sekitar Rp 4 jutaan. Sementara bekasnya Rp 1,25 jutaan.
Belum lagi karena pengoperasian transmisi di Xenia Avanza dibantu ECU, maka juga mesti diganti dengan yang khusus buat transmisi matik. Harga barunya Rp 8 jutaan. Sedang bekas Rp 2 jutaan.
Berikutnya wiring harness. Untuk harga baru dikisaran Rp 5 jutaan. Sementara bekas, dalam kondisi baik dihargai Rp 1,5 juta. Lalu satu tongkat matik juga wajib dibeli. Tongkat transmisi barunya sekitar Rp 3,5 juta. Sedang second dihargai Rp 1 jutaan. Selanjutnya untuk pendinginan oli matik, dibutuhkan oil cooler yang bekasnya sekitar Rp 1,5 juta.
Trus, pedal rem juga mesti diganti yang lebar layaknya mobil otomatis. Kalau peranti ini sih banderolnya tak begitu mahal, bekasnya hanya Rp 500 ribu. Tapi bila digabung sama ‘teman-temannya’ plus ongkos pengerjaan, jatuhnya lumayan menguras isi tabungan. Apalagi bila barang yang diinginkan baru semua.
“Untuk yang bekas semua saja bisa mencapai Rp 20 jutaan lebih, apalagi yang baru?
Kalau pemilik mobil pakai opsi kedua (jual, lalu beli yang versi matik), walaupun seandainya juga harus mengeluarkan Rp 20 juta, dia bisa dapat baru. Dan gak perlu pusing ubah sana-sini,” tukas Ricky.
ECU sudah pasti harus ikut diganti dengan yang khusus untuk mobil matik | Satu unit transmisi otomatis bisa pakai punya girboks mesin K series |
BOSS
Eddy Handoko, penggawang Barata Oto Service Station (BOSS), bengkel spesialis transmisi otomatis di Perum. Barata, Karang Tengah, Ciledug, Tangerang memasang transmisi matik ke Xeniavanza manual kerap dilakoni.
Ia menawarkan paket ubahan pakai transmisi eks-Singapura copotan dari Kijang kapsul 1.8. Namun perlu melakukan beberapa ubahan.
Seperti menambah adaptor, memotong kopel bawaan mobil lantaran dimensi girboks lebih panjang, memundurkan mounting girboks.
“Pedal rem juga mesti diubah jadi agak lebar. Untuk sistem elektricalnya perlu pasang sistem overdrive. Serta melakukan sinkronisasi supaya saat engine start, hanya dapat dilakukan ketika tuas transmisi di posisi P dan N, tujuannya buat safety,” papar Eddy.
Total biaya yang dibutuhkan untuk memodifikasi dengan transmisi eks-Singapura tersebut berkisar Rp 8,5 juta, sudah termasuk transmisi berikut komponen pendukungnya.
Kalau mau pakai bawaan Xeniavanza1.3 A/T juga bisa. “Tapi barangnya sangat jarang karena mobilnya juga masih baru. Diperkirakan harga transmisinya aja sekitar Rp 16 jutaan,” kata pria yang pernah menekuni sekolah otomotif di Sydney, Australia ini.
Penulis/Foto: Anton, Dic / Andhika F.Yosi
Editor | : | Editor |
KOMENTAR