OTOMOTIFNET - Kelihatannya memang remeh, spion buat motor porsinya kecil. Tapi menilik fungsi yang sebenarnya, dua tangkai namun tanpa memperhatikan kegunaannya saat berkendara sama dengan terang-terangan menantang maut.
Apalagi dalam UULAJ No. 22 tahun 2009, keberadaan spion bagian dari kelengkapan sebuah kendaraan bermotor. Seperti yang tertulis dalam pasal 48, tentang persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor.
Tapi jelas, hanya pastikan ada spion saja jelas tak cukup. “Kita tidak boleh menggantungkan bantuan pandangan hanya dari spion,” buka Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC).
Jusri bukan asal bilang. Ia kasih contoh, di beberapa spion motor CBU ada tulisan yang kasih tahu bahwa benda di belakang motor jaraknya lebih dekat dari yang terlihat di spion.
Itu bukan buat halusinasi, sebab blind spot atas pengendara motor sejatinya lebih besar dari mobil. “Coba saja, suruh orang berdiri dalam jarak satu meter persis di samping motor, apa bisa mudah terlihat di spion,” tanyanya.
Kalau sudah begitu, jelas butuh kepala untuk bisa menoleh ke arah berlawanan arah dari arah laju motor. Saat hendak berbelok, menyalip, maupun hendak berhenti.
Tidak lain berguna untuk bisa lebih memastikan kondisi dari arah buritan motor. Silap mata, sedetik saja buat pantau kondisi dari arah buritan bisa sekejap itu pula kendaraan lain siap menyeruduk.
VERSI AFTERMARKET
Mahdi Kurniawan, dedengkot New Shogun Club menyebut kalau tak banyak anggotanya yang ganti spion. “Kami setuju kalau spion memang penting, yang banyak malah ganti spion asli yang ada logo huruf “S” dengan produk seukuran,” akunya. Alasannya takut dicuri.
Lain lagi pendapat Andri Panji Prasetyo. Kampiun komunitas MX Riders Club (chapter Jaksel), mengaku malah banyak anggota grup ini yang ganti spion ukuran lebih besar.
“Pakainya ala Ninja bermerek Kosso,” katanya. Selain dimensi yang lebih besar, posisi ketinggian bisa diatur.
Soal pilihan spion yang variatif, dari segi estetika, memang ‘menguntungkan’. “Mau pilih yang model apapun bisa langsung membuat motor tampil beda,” kata Willy Dreeskandar dari gerai F-16 di Ciledug Tangerang.
Hanya saja ia juga ingatkan, dibandingkan spion asli daya jangkau area pandangan produk aftermarket paling tidak lebih kecil hampir separuhnya (dari standarnya, red).
Jelas tetap masih butuh kemauan untuk menoleh!
Penulis/Foto: eRIE / Reza
Editor | : | Editor |
KOMENTAR