Otomotifnet.com - Mengabaikan tanda-tanda awal busi motor yang mulai aus adalah kesalahan fatal yang sering disepelekan.
Padahal, busi yang gagal memercikkan api akan langsung membuat mesin motor mati total dan mogok—situasi yang tentu sangat merepotkan.
Lantas, bagaimana mendeteksi busi yang akan mati sebelum terlambat?
Baca Juga: Motor Mogok Karena Elektroda Busi Motor Patah? Ini Biang Keladinya!
1. Cek Elektroda
Selama elektroda busi masih utuh, mesin memang masih bisa menyala, namun kenyamanan berkendara akan terganggu drastis.
Ciri paling umum adalah berkurangnya respons mesin motor, saat tuas gas diputar, mesin tidak langsung merespons, melainkan terjadi jeda sesaat (lag).
2. Respon Mesin Motor Berkurang
Gejala paling nyata dari busi yang sudah aus adalah menurunnya respons akselerasi (throttle response), yaitu ketika tuas gas diputar, tenaga mesin tidak langsung terdistribusi, melainkan muncul jeda waktu (lag) yang terasa mengganggu.
Mengabaikan indikasi awal ini akan memicu masalah yang lebih serius, yaitu motor bisa tiba-tiba mati mendadak saat digunakan, seringkali menyerupai gejala kehilangan kompresi, padahal akar masalahnya terletak pada kegagalan busi yang hampir total.
Agar terhindar dari situasi merepotkan akibat mogok, segera lakukan penggantian busi begitu gejala ini muncul.
Pabrikan sendiri telah menetapkan batas toleransi, busi dengan material nikel disarankan untuk diganti secara berkala setiap 6.000 kilometer pemakaian.
Baca Juga: Baru Tahu, Cek Dulu Bagian Ini Saat Motor Mogok Menerjang Banjir
Posted : Kamis, 11 Desember 2025 | 11:38 WIB| Last updated : Kamis, 11 Desember 2025 | 11:38 WIB
| Editor | : | Grid |
KOMENTAR