Nagoya - Dua pabrikan ini, Tesla Motors dan Toyota Motor telah berkolaborasi untuk mengembangkan mobil listrik, yang rencananya akan dimulai dengan model Toyota Rav4 EV, guna mengukuhkan posisi Toyota di pasar mobil listrik.
Nah, kalau tidak mau tertinggal dengan Nissan Leaf dan Chevrolet Volt, Toyota sepertinya harus belajar bekerja dengan cepat seperti Tesla, sehingga Rav4 EV generasi kedua bisa lebih cepat dipasarkan.
Kedua perusahaan ini pun saling belajar satu sama lain, dan Tesla telah menunjukkan hal tersebut, dengan menunjukkan kecepatannya dalam mengembangkan model listrik dari Toyota Rav4.
Bahkan, President Toyota Technical Center USA, Shigeki Terashi mengaku terkesan dengan cara kerja Tesla yang cepat. Tesla mengerjakan prototipe Toyota Rav4 hanya dalam waktu kurang dari tiga minggu.
Menurut The Sacramento Bee, insinyur Tesla memiliki berbagai kewenangan, sehingga mampu mengambil keputusan penting cukup cepat, yang tentunya akan berpengaruh terhadap lamanya proses pengembangan sebuah produk.
Di sisi lain, insinyur Toyota dibatasi dengan tanggung jawab yang sangat terkotak-kotak, sehingga imbasnya pengambilan keputusan mengenai pengembangan produk jadi lebih lambat.
Sehingga Tesla berharap, dengan pengalaman bekerja bareng, Toyota bisa belajar untuk bekerja lebih cepat. Salah satu caranya, dengan langsung melompat tepat kedalam pengembangan produk tersebut.
Sementara Toyota biasanya membuat rencana rinci yang begitu rumit sebelum benar-benar memulai pembangunan, Tesla cenderung untuk melanjutkan pembangunan pertama dan membetulkan segala masalah yang muncul.
Menghargai jadwal mungkin cocok ketika mengembangkan banyak mobil, tapi tidak perlu takut untuk membuat kesalahan ketika mencoba mencapai sesuatu yang lebih cepat. "Itu adalah filosofi dasar manufacturing Tesla," ujar Tesla Chief Technical Officer JB Straubel.
Jadi Toyota diminta untuk sejenak meninggalkan cara-cara dan proses kerja 'tradisionalnya', sehingga bisa memberikan kesempatan lebih cepat bagi Toyota Rav4 untuk disaingkan dengan Nissan Leaf dan Chevrolet Volt di pasar mobil listrik.
"Kami belajar dari satu sama lain. Semoga kita bisa bekerja sama untuk meningkatkan proses pengembangan produk kita di masa depan dengan mengadopsi fleksibilitas Tesla," ujar Greg Bernas, Toyota Chief Engineer. (mobil.otomotifnet.com)
Nah, kalau tidak mau tertinggal dengan Nissan Leaf dan Chevrolet Volt, Toyota sepertinya harus belajar bekerja dengan cepat seperti Tesla, sehingga Rav4 EV generasi kedua bisa lebih cepat dipasarkan.
Kedua perusahaan ini pun saling belajar satu sama lain, dan Tesla telah menunjukkan hal tersebut, dengan menunjukkan kecepatannya dalam mengembangkan model listrik dari Toyota Rav4.
Bahkan, President Toyota Technical Center USA, Shigeki Terashi mengaku terkesan dengan cara kerja Tesla yang cepat. Tesla mengerjakan prototipe Toyota Rav4 hanya dalam waktu kurang dari tiga minggu.
Menurut The Sacramento Bee, insinyur Tesla memiliki berbagai kewenangan, sehingga mampu mengambil keputusan penting cukup cepat, yang tentunya akan berpengaruh terhadap lamanya proses pengembangan sebuah produk.
Di sisi lain, insinyur Toyota dibatasi dengan tanggung jawab yang sangat terkotak-kotak, sehingga imbasnya pengambilan keputusan mengenai pengembangan produk jadi lebih lambat.
Sehingga Tesla berharap, dengan pengalaman bekerja bareng, Toyota bisa belajar untuk bekerja lebih cepat. Salah satu caranya, dengan langsung melompat tepat kedalam pengembangan produk tersebut.
Sementara Toyota biasanya membuat rencana rinci yang begitu rumit sebelum benar-benar memulai pembangunan, Tesla cenderung untuk melanjutkan pembangunan pertama dan membetulkan segala masalah yang muncul.
Menghargai jadwal mungkin cocok ketika mengembangkan banyak mobil, tapi tidak perlu takut untuk membuat kesalahan ketika mencoba mencapai sesuatu yang lebih cepat. "Itu adalah filosofi dasar manufacturing Tesla," ujar Tesla Chief Technical Officer JB Straubel.
Jadi Toyota diminta untuk sejenak meninggalkan cara-cara dan proses kerja 'tradisionalnya', sehingga bisa memberikan kesempatan lebih cepat bagi Toyota Rav4 untuk disaingkan dengan Nissan Leaf dan Chevrolet Volt di pasar mobil listrik.
"Kami belajar dari satu sama lain. Semoga kita bisa bekerja sama untuk meningkatkan proses pengembangan produk kita di masa depan dengan mengadopsi fleksibilitas Tesla," ujar Greg Bernas, Toyota Chief Engineer. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR