“Dengan semua keunggulan yang dimiliki, Freed mencoba mengakomodir kebutuhan dan kemauan masing-masing anggota keluarga kecil ini,” jelas Jonfis Fandi. Masing-masing anggota keluarga pastinya menginginkan dan mendambakan kebutuhannya terpenuhi dalam satu mobil.
“Kita sudah lakukan riset, biasanya sang ayah ingin mobil dengan kemudahan mobilitas dan style yang prestige, sang ibu mau yang easy driving dan muat banyak barang. Sedang anak umumnya mulai suka teknologi yang serba canggih di mobilnya,” jabar pria tinggi besar ini panjang lebar.
Lalu bila harus bersinggungan kira-kira tipe atau merek apa yang akan terganggu dengan kehadiran Freed?
“Karena kita membuat segmentasi baru di pasar MPV saya rasa tidak akan berbenturan dengan merek lain. Kalau pun ada mungkin masalah harga saja. Sedang style, prestige dan fitur sangat berbeda,” jawab Jonfis yang tetap optimis bisa menjual Freed 1000 unit tiap bulan.
Memang bila berdasarkan harga Freed setara Toyota Innova varian paling mewah atau beberapa tipe MPV medium lainnya. Innova tipe V M/T Gasoline misalnya, dilepas Rp 256 juta. Harga yang setara Freed tipe paling mahal yang sudah dilengkapi dual air bag dan power sliding door yang akan dilepas Rp 257 juta.
“Dan untuk brand Honda sendiri saya rasa akan banyak pergeseran dari Jazz ke Freed. Awal diluncurkan, konsumen Jazz mayoritas berumur 25 tahun sedang kini sekitar 30 tahun. Seharusnya umur 30 tahun sudah berkeluarga dan butuh mobil yang lebih lapang,” tutup Jonfis.
Penulis/Foto: Popo
Editor | : | Editor |
KOMENTAR