Sehari sebelum launching New Kijang Innova (23/8), OTOMOTIFNET.COM berkesempatan bertemu dengan Kaoru Hosokawa, Chief Engineer Kijang Innova.
Pria yang bergabung di Toyota Motor Company (TMC) sejak 1979 ini bertanggung jawab pada proyek global IMV (innovative international multipurpose vehicle).
Di bawah tangannya bertengger tipe mobil Toyota yang punya marketing record sangat baik yaitu Fortuner, Hilux, serta Minivan yang sudah sangat popular Kijang Innova. Ketiganya memiliki keistimewaan konstruksi.
Maklum ketiganya masuk dalam ras IMV. Hilux yang masuk kategori Pick up truck dan Fortuner sebagai sebuah SUV sudah dipastikan punya karakter kuat sebagai multipurpose vehicle.
Begitu juga dengan Innova, meski berwujud minivan dan diproyeksikan sebagai kendaraan penumpang namun diklaim tetap kokoh karena menggunakan sistem body on frame bukan monocoque.
Hosokawa san menjelaskan pemilihan sasis ini karena disesuaikan hasil survey konsumen, karena konsumen Kijang menilai bahwa mobil yang memakai chassis body on frame terkesan kuat dan tahan lama.
Salah satunya pertimbangannya adalah kondisi jalan di Indonesia dan beberapa negara penjual Innova yang tidak sepenuhnya mulus.
Namun untuk kenyamanan dipastikan tidak kalah dengan monocoque.
“Justru dengan sistem ini radiasi suara dan getaran yang masuk ke dalam kabin bisa dikurangi,” ungkap Hosokawa san yang pada pengembangan tipe Kijang sebelum Innova rajin naik angkot (angkutan kota) di Indonesia untuk mencari data ergonomi penumpang.
Dan kini Kijang Innova yang merupakan singkatan dari “Innovation” ini akan mengalami sedikit perubahan face lift.
“Perubahan desain seperti ini menjadi bagian rutin yang akan dilakukan pada Kijang Innova, dan perubahan ini menjadi perubahan yang tercepat karena dilakukan hanya dalam waktu 4 tahun dari pertama kali diluncurkan," terang Hosokawa san yang memimpikan Innova bermesin hybrid ini.
Penasaran wujud aslinya? Tunggu launchingnya besok pagi.
Editor | : | Editor |
KOMENTAR