Jika dilihat dari grafiknya, ternyata Sonic unggul di putaran bawah sampai menengah, tepatnya sampai sekitar 7.000 rpm, walaupun antara 5.600 sampai 6.400 rpm sedikit di bawah CB150R, baik tenaga maupun torsinya. Tak heran impresi saat berkendara di dalam kota lebih enak Sonic, lebih responsif.
Beda cerita jika ketemu jalan panjang dan kosong, pakai CB150R lebih mantap karena grafik tenaga dan torsi di atas 7.000 rpm memang lebih unggul dari Sonic. Bedanya lagi, limiter putaran mesin CB150R lebih tinggi, mencapai 10.800 rpm, sedang Sonic hanya 10.400 rpm.
Hasil ini sesuai dengan perbedaan karakter pasar yang dituju kedua motor ini, “Sonic untuk anak muda yang sering berkendara di dalam kota, yang butuh motor lincah dan responsif,” terang Yoshiyuki Horii, Large Project Leader Sonic 150R dari Honda Co., Ltd. Motorcycle R&D Center.
Sementara CB150R untuk berkendara dalam jarak menengah sampai jauh, baik dalam maupun luar kota. Untuk mengubah karakter itu, tentu ada penyesuaiannya. Apa saja pembedanya?
“Ada perbedaan pada desain filter udara, knalpot dan seting ECM (engine control module), serta beda di rasio final gear. Sedang spesifikasi mesin sama persis,” terang Sarwono Edhi, Technical Service Training Development PT Astra Honda Motor. Final gear CB150R 46/15 sedang Sonic 42/15.
Tuh, beda lho! (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR