Jakarta - Kehadiran New Honda Sonic 150R memberi warna di persaingan motor 150 cc, langsung mengganggu Suzuki Satria F150 dan Yamaha MX King. Bahkan seminggu terakhir terjadi kegaduhan di media sosial mengenai persaingan ketiganya, dibumbui fans beratnya makin panas deh!
Hasil test ride Sonic oleh OTOMOTIF beberapa waktu lalu langsung jadi patokan untuk dibandingkan dengan tes Satria sebelumnya, terutama dari segi performa. OTOMOTIF sengaja baru menghadirkannya kali ini, lantaran hasil tes Satria F150 Euro3 pun hasilnya beda dengan yang Euro2 (OTO edisi 15:XXV).
Sementara tenaga on wheel pakai dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport. Pengukuran konsumsi bensin juga oleh tester yang sama, dengan metode full to full 3 kali dan diambil rata-rata, kecuali MX King pakai data yang ditampilkan di spidometer.
Rute yang dilalui sama, Kebon Jeruk-Pondok Indah-Ciputat-BSD-Alam Sutera-Ciledug-Kebon Jeruk dan menggunakan bensin RON 92. Gaya berkendara natural harian (daily riding) tanpa batasan kecepatan, mengikuti kondisi jalan.
Untuk membandingkan ketiganya, kami bagi dalam 8 parameter, yaitu desain, fitur, teknologi, riding position, handling, performa, konsumsi bensin dan harga. Bagaimana hasilnya? Simak deh! • (otomotifnet.com)
Bicara fitur, MX King menawarkan banyak hal yang tak dimiliki kompetitor. Lihat saja panel indikator, tak cuma takometer model analog yang gampang dibaca, di sampingnya ada MID dengan isi yang begitu lengkap.
Mulai dari spidometer, odometer, tripmeter 1 & 2, gear position, konsumsi bensin real dan rata-rata, kecepatan rata-rata, sampai sapaan saat dihidupkan yang bisa diubah kata-katanya. Kontak terintegrasi sebagai pembuka jok dan bagasi mungil juga tak dimiliki kompetitor.
Sementara Sonic menawarkan lampu utama LED dan panel indikator full digital. Sayang isinya tak selengkap MX King, hanya ada takometer, spidometer, odometer, fuelmeter dan gear position. Kelemahan takometer model bar di Sonic memantaunya tak semudah yang analog karena kecil.
Satria menawarkan panel indikator gabungan analog dan digital seperti MX King. Bedanya takometer analog Satria dilengkapi shift light yang bisa dipilih low, high atau dimatikan. Sedang panel digitalnya hanya berisi spidometer, fuelmeter dan odometer. Indikator gigi hanya posisi top saja.
Untuk fitur lengkapnya simak tabel ya.
TEKNOLOGI
Pasokan bensin sudah injeksi dan pendinginan pakai radiator. Tambahannya berbagai teknologi minim gesekan, seperti lapisan molibdenum di piston dan offset silinder. Sementara MX King pakai kem SOHC 4 klep dengan forged piston dan silinder DiAsil khas Yamaha. Sistem pendinginan pakai radiator.
RIDING POSITION
Sonic dan Satria memberikan posisi duduk yang identik, khas ayam jago dengan setang jepit. Setangnya cukup rendah dan sempit, paduannya jok yang ramping dan footstep agak ke depan. Hasilnya untuk perjalan dalam kota sangat lincah, namun untuk perjalanan di atas 1 jam pergelangan tangan sudah pegal.
Beda dengan MX King, setang dan joknya lebih lebar dan tinggi. Maka posisi duduk lebih santai, karena badan benar-benar masih tegak. Jok yang juga empuk membuat tetap nyaman kendati berkendara lama. Namun di jalan padat kalah lincah dibanding 2 kompetitornya.
MX King menawarkan kenyamanan karena suspensinya terbilang empuk, sehingga enggak bikin pinggang pegal. Namun di kecepatan tinggi suspensi belakang sedikit mengayun, ditambah bodi yang bongsor jadi kurang lincah. Ban lebarnya memberi ekstra kepercayaan diri saat menikung.
Sementara Satria terbaru ini punya redaman suspensi belakang terlalu empuk, ketika menikung kencang bagian belakang jadi goyang. Kelebihannya punya bobot paling ringan, hanya 108 kg membuatnya sangat lincah.
Sementara MX King menorehkan angka maksimal 13,56 dk di 8.700 rpm dan torsi 12,74 Nm di 6.700 rpm. Sedang Satria F150 yang Euro3 maksimalnya hanya 13,32 dk di 9.100 rpm, sedang torsi 11,22 Nm di 7.950 rpm.
Dari grafiknya tampak Sonic unggul di hampir semua putaran mesin dan punya limiter di 10.400 rpm. Sementara MX King punya karakter grafik yang identik dengan Sonic, karena konfigurasi bore x stroke mirip, overstroke mendekati square. MX King terlihat mulai kalah di 6.200 rpm dan limiter di 10.000 rpm.
Sementara Satria F150 harus mengakui keunggulan 2 kompetitornya, dari bawah sampai atas berada di atas. Keunggulan Satria F150 ada di nafas mesin yang panjang, bisa lebih dari 11.400 rpm khas mesin stroke pendek.
Bagaimana jika diadu akselerasi? Dengan tenaga paling besar dipadu transmisi 6 speed yang rapat dan bobot 114 kg, Sonic ternyata paling ngacir. Terbukti unggul hampir di semua parameter. Seperti untuk meraih kecepatan 100 km/jam hanya 12,5 detik dan jarak 201 meter hanya 11,4 detik.
Dengan transmisi hanya 5 speed dan kurang close, ditambah bobot 116 kg, MX King sedikit lebih lambat dari Sonic dan Satria. Kecepatan 100 km/jam butuh waktu 13,8 detik dan jarak 201 meter 11,5 detik.
Sebagai catatan, jika yang dipakai komparasi data Satria F150 versi Euro2, maka andalan Suzuki ini yang tercepat. Contoh jarak 201 meter hanya butuh waktu 11,3 detik. Untuk data lengkap bisa disimak di tabel ya.
Sonic yang mendekati square dan MX King yang overstroke, pada putaran rendah tenaga dan torsinya sudah besar, bisa dilihat di hasil grafik dyno, hasilnya tak perlu buka gas dalam-dalam sudah ngacir. Beda dengan Satria yang overbore, baru ngacir jika sudah menyentuh 6.000 rpm. Berikut angka yang didapat. Sonic menorehkan angka 40 km/lt, sedang MX King mencapai 41,7 km/lt. Sementara Satria hanya 33,8 km/lt..
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR