Jakarta - Ada 2 bagian yang diubah pada Satria terbaru ini, knalpot dan CDI yang ternyata berpengaruh pada performa mesin Pertengahan Juni silam, Suzuki mengenalkan Satria F150 yang telah lulus uji emisi Euro3. Guna memenuhi standar baru tersebut, ada perubahan yang dilakukan pada motor 150 cc ini,
“Ada 2 bagian yang diubah, knalpot dan CDI,” terang Hariadi, 2W Sales–Service & Outboard Assistant to Section Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Dari kedua perubahan tersebut, ternyata mengakibatkan adanya perubahan performa mesin. Seperti apa efeknya? Setelah menunggu sekian lama, akhirnya unit tes dikirim ke redaksi.
Nah bagaimana hasilnya? Sekalian deh dibandingkan dengan Satria versi sebelumnya yang berstandar Euro2. Ini dia hasil lengkapnya dari motor yang kini dijual dalam 3 versi ini, New Satria F150 S Rp 18,9 juta, New Satria F150 R Rp 19,82 juta dan New Satria F150 Limited Edition Rp 20,325 juta, semua OTR Jakarta. Yukkk... • (otomotifnet.com)
Cakram bergelombang, mendongkrak tampilan
DESAIN
Dari segi desain, tak ada perubahan drastis yang dialami “ayam jago” ini, bodinya tetap ramping dan sporti dengan garis serba tajam, terutama tipe R seperti yang dites dan Limited Edition. Perubahan yang langsung tampak hanya knalpot yang berwarna hitam dengan sedikit pelindung plat besi dikrom. Hmmm... kok keren versi lama yang full krom ya?
Sementara untuk versi hemat, yaitu tipe S punya sayap yang lebih ramping, mirip Raider 125 zaman dulu, sehingga tampak kekar karena mesin terekspos maksimal.
Akhirnya kontak dikasih pengaman magnet, biar lebih aman!
FITUR & TEKNOLOGI
Tak cuma lolos Euro3, ternyata banyak fitur baru yang disematkan pada Satria F150 ini. Pertama kontak telah dibekali safety shutter key atau penutup pengaman magnet, sehingga lebih aman. Kedua, ban pakai tipe tubeless. Terakhir piringan cakram model berombak.
Dua fitur terakhir ada di tipe R dan Limited Edition. Fitur lama seperti spidometer digital tetap disematkan, termasuk adanya shift light yang bisa dipilih low dan high. Dari sektor teknologi, Satria mengusung konstruksi kem DOHC 4 klep.
Pakai ban tubeless, tak langsung kempis ketika kena paku
Silinder dengan lapisan SCEM (Suzuki Advance Cooling System). Sementara untuk menurunkan gas buang, Suzuki merombak knalpot, “Kini pakai honeycomb cataliyst dengan kandungan logam platinum dan rhodium,” terang Hariadi. Pelepasan terdengar lebih tertahan dan suara lebih ngebass, beda dengan versi lama yang cenderung nyaring.
Ditambah dengan suplai O2 menuju saluran gas buang, serta pasokan bensin yang diset untuk memenuhi AFR 14,7:1, diklaim jadi lolos standar Euro3. Sayang untuk seting ulang CDI-nya Hariadi tak bisa membeberkan lebih detail.
Knalpot baru, dikasih pelindung krom tapi sepotong
RIDING POSITION & HANDLING
Posisi duduk tentu saja tak ada perubahan dari versi lama, khas ayam jago, dengan jok cukup pendek hanya 764 mm. Dikombinasi setang agak rendah dan footstep maju, badan masih cukup tegap sehingga pinggang tak mudah pegal. Hanya saja karena setang rendah, pergelangan tangan akan terasa pegal setelah jalan lebih dari 1 jam.
Handling terbilang lincah banget, maklum bodinya ramping ditambah bobot hanya 108 kg. Untuk selap-selip di dalam kota karakternya sangat pas. Namun buat yang doyan kencang, mesti hati-hati ketika menikung karena suspensi belakang rebound terlalu cepat, sehingga roda terasa liar. Lalu jika melintas jalan bergelombang, pengendara akan serasa diayun-ayun balik. Dan saat melindas speed trap, seakan roda belakang direm.
Handling enteng dan lincah banget
PERFORMA
Perubahan pada sektor knalpot dan seting ulang CDI, ternyata berpengaruh pada performa. Hal ini terbukti dari hasil 2 alat ukur, pertama dengan dynamometer, kedua akselerasi pakai Racelogic. Di dynamometer Dynojet 250i milik Sportisi Motorsport di Rawamangun, Satria F150 Euro3 ini punya tenaga maksimal 13,32 dk di putaran mesin 9.100 rpm, sedang torsi 11,22 Nm di 7.950 rpm.
Sementara di tempat yang sama Satria lama menorehkan angka 13,93 dk/9.600 rpm dan torsi 11,62 Nm/7.100 rpm.Karakter mesinnya khas dapur pacu overbore (bore x stroke 62 x 48,8 mm), tenaga baru terasa di putaran menengah ke atas. Tepatnya baru ngacir jika putaran mesin menyentuh angka 6.000 rpm.
Di atas itu nafas seakan tak habis-habis, karena limiter di 12.200 rpm termasuk jarang tersentuh. Karakter tenaga demikian, lebih pas untuk jalanan panjang dan kosong. Apalagi untuk yang doyan kencang, hanya harus pintar gantung rpm saja, karena kalau drop akan lama menaikkannya lagi kecuali mau main slip kopling.
Jika di jalan dalam kota yang sering stop and go, bawa motor bertransmisi 6 speed ini mesti sabar, karena harus sering tutup gas yang artinya akan butuh waktu lagi untuk menaikkan putaran mesin, misal saat akan menyalip.Bagaimana dengan akselerasinya?
Khas overbore, enak main putaran menengah ke atas
Ternyata sesuai hasil tenaga on wheel di dynamometer. Pencapaian kecepatan 100 km/jam ditempuh dalam waktu 13 detik, padahal Satria lama bisa 12,8 detik. Sementara untuk jarak 402 meter 18,5 detik berbanding 18,3 detik. “Pada putaran atas, terasa lebih bertenaga yang lama,” kesan Tester OTOMOTIF yang mengegas keduanya. Top speed kali ini hanya dapat 128 km/jam.
Pengukuran di trek 1 km oleh tester berpostur 173 cm 65 kg. Data lengkapnya bisa dibaca di tabel ya.
KONSUMSI BENSIN
Menggunakan bensin RON 92, seperti biasa dengan metode full to full dan motor dipakai jalan harian, jadi kecepatan menyesuaikan kondisi jalan. Dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali lalu diambil rata-rata. Hasilnya motor yang sayangnya masih pakai karburator ini bisa menempuh jarak 33,8 km untuk tiap liternya.
DATA TEST (DETIK)
Satria F150 Euro3
0-60 km/j : 4,4
0-80 km/j : 7,6
0-100 km/j : 13
0-100 m : 7,4 (78,8 km/j)
0-201 m : 11,5 (94,4 km/j)
0-402 m : 18,5 (109,2 km/j)
Top speed spido : 128 km/j
Tops speed Racelogic : 116,8 km/j
Konsumsi bensin : 33,8 km/lt
Satria F150 Euro2
0-60 km/j : 4,3
0-80 km/j : 7,3
0-100 km/j : 12,8
0-100 m : 7,2
0-201 m : 11,3
0-402 m : 18,3
Top speed spido : 131 km/j
Tops speed Racelogic : 121,6 km/j
Konsumsi bensin : 34,4 km/lt
DATA SPESIFIKASI:
Mesin: 4 langkah DOHC 4 klep berpendingin oli
Bore x stroke: 62 x 48,8 mm
Kapasitas: 147,3 cc
Pengabutan: karburator Mikuni BS26
Transmisi: 6 percepatan
Tenaga maksimal: 15,84 dk @9.500 rpm
Torsi maksimal: 12,4 Nm @8.500 rpm
P x L x T: 1.945 x 670 x 980 mm
Bobot kosong: 108 kg
Tinggi jok: 764 mm
Jarak sumbu roda: 1.280 mm
Jarak terendah: 140 mm
Kapasitas tangki: 4,2 liter
Suspensi Depan: Teleskopik, pegas spiral, bantalan oli
Suspensi Belakang: Lengan ayun, pegas spiral, bantalan oli
Rem Depan: New petal design disc brake
Rem Belakang: New petal design disc brake
Roda Depan: 70/90-17 38P
Roda Belakang: 80/90-17 50P
New Honda Sonic 150R
Mesin: 4 langkah DOHC 4 klep berpendingin cairan
Bore x stroke: 57,3 x 57,8 mm
Volume : 149,16 cc
Pengabutan: injeksi
Perbandingan kompresi : 11,3:1
Power maksimum : 15,8 dk @9.000 rpm*
Torsi maksimum : 13,5 Nm @6.500 rpm*
Transmsi : 6 percepatan
P x L x T: 1.941 x 669 x 977 mm
Sumbu roda : 1.275 mm
Tinggi jok : 764 mm
Bobot kosong : 114 kg
Yamaha MX King 150
Harga: Rp 18,95 juta
Mesin: 4 langkah SOHC 4 klep berpendingin cairan
Bore x stroke: 57 x 58,7 mm
Kapasitas: 149,7 cc
Pengabutan: injeksi
Transmisi: 5 speed
Tenaga maksimal: 15,15 dk @8.500 rpm*
Torsi maksimal: 13,8 Nm @7.000 rpm*
P x L x T: 1.970 x 670 x 1.080 mm
Bobot: 116 kg
Tiggi jok: 780 mm
Jarak sumbu roda: 1.240 mm
*Klaim pabrikan masing-masing
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR