Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Tes Emisi Busi Hella Iridium Plus, Gas Buang Lebih Bersih

Bagja - Kamis, 11 September 2014 | 17:04 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Jakarta – Pemantik api alias busi merupakan salah satu komponen yang diuji pada Long Term Test produk Hella dan Bendix yang digelar OTOMOTIFNET. Dengan menggunakan mobil Toyota Avanza Veloz bertransmisi otomatis, kali ini OTOMOTIFNET melakukan pengukuran terhadap emisi gas buang untuk melihat kinerja busi Hella Iridium Plus.

Seperti diketahui, kualitas busi sangat penting bagi sempurnanya pembakaran. Jika bensin sudah tersedia, lalu yang diperlukan untuk pembakaran adalah percikan api dari busi tersebut. Nah, sempurna atau tidaknya pembakaran, salah satunya bisa dilihat dari emisi gas buang.

No caption
No credit
No caption

Untuk itu, OTOMOTIFNET melakukan pengukuran dengan menggunakan four gas analyzer yang biasa dipakai untuk mengecek gas buang pada salah satu bengkel resmi Toyota. Pengecekan pun dilakukan dua kali, pertama dengan busi standar bawaan Avanza. Lalu pengukuran kedua menggunakan busi Hella Iridium Plus IFM 10 RC-8P yang cocok buat Avanza.


O iya, busi Hella Iridium Plus ini dirancang untuk bisa melayani BBM bersubsidi. Performanya pun tak kalah dengan busi standar. Bahkan Busi Hella Iridium Plus bisa meningkatkan tenaga hingga 0,4 dk, tercatat pada dynamometer Dynocom di bengkel Race Tech, Daan Mogot.

Dari kenaikan tenaga bisa diprediksi kalau pembakaran juga lebih sempurna. Yuk, kita lihat langsung hasil tes emisinya. Berikut adalah data four gas analzer buat busi standar Avanza Veloz :
CO : 0,01%
HC : 0 ppm
CO2 : 13,6%
O2 : 0,00%
Lambda : 0.999
AFR : 14,6
Lalu data pembacaan four gas analyzer setelah pakai Busi Hella Iridium :
CO : 0,00%
HC : 0 ppm
CO2 : 13,8%
O2 : 0,01%
Lambda : 1.000
AFR : 14,7

Sedikit memang perbedaan angka dari hasil tes emisi. Wajar, karena Avanza Veloz sudah menggunakan sistem injeksi closed loop dengan kontrol emisi berupa catalytic converter. Namun dari data tes tampak bahwa kadar CO pada gas buang turun dari 0,01 menjadi 0,00. Gas buang pun lebih bersih.

Tak hanya itu, data CO2, O2 yang lebih besar mencerminkan pembakaran lebih sempurna dan mesin mobil lebih bertenaga. Sebab bahan bakar (hidrokarbon) akan terbakar sempurna menjadi CO2. Sehingga jika CO turun namun CO2 naik, artinya pembakaran lebih bagus.

Efeknya, tentu pada keiritan konsumsi BBM. Tampak lambda naik dari 0.999 menjadi 1.000 atau AFR (Air Fuel Ratio, campuran bahan bakar dan udara) naik dari 14,6 menjadi 14,7. Artinya, campuran lebih lean (miskin) yang bikin bensin lebih irit. (mobil.otomotifnet.com)


Editor : Bagja

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa