Purwokerto - Salah satu rute tes ketahanan Hella dan Bendix minggu lalu adalah menuju kota Purwokerto, Jawa Tengah. Sedikit menarik karena nggak hanya jalan saja, tapi juga berkunjung ke salah satu klub mobil setempat.
Tim bergerak lewat jalur selatan. Jadi dari Jakarta menuju Bandung lewat tol Cipularang dan keluar Cileunyi. Lanjut lewat Nagrek, Tasikmalaya, Banjar, Wangon dan sampai Purwokerto.
Nah di Purwokerto, salah satu agendanya menyambangi klub mobil Great Corolla Club chapter Purwokerto yang tiap malam Minggu kopdar di seputaran Jalan Dr. Angka. Selain menjalin silahturahmi, sekalian minta pendapat tentang produk yang sedang dites.
Bagaimana pendapat mereka? “Wah wiper-nya bagus ya desainnya, cakep nih kalau dipasang di mobilku,” ujar Catur Cahya Purnama, ketua klub yang naik Greco (Grest Corolla) warna putih ceper.
Menurutnya wiper Hella tipe Razor ini cocok untuk yang cari fungsi sekaligus gaya. Kelar mengamati wiper, klub yang diresmikan 7 Juni 2014 ini penasaran dengan klakson Hella yang terpasang. Mereka antusias mendekat dan minta dipencet tombol klaksonnya.
“Peng…peng…” bunyinya yang cukup bikin kaget. “Wah mantep ya suaranya, kencang untuk kategori klakson keong! Makanya saya juga sudah pakai tuh. Harganya juga cukup terjangkau,” kata Sovy Novendra, rekan Catur.
Masih sambil mengamati, mereka tertarik dengan label yang ditempel di Avanza yang untuk tes. Mereka kaget kok ada busi Hella. “Wah ada ya? Iridium pula. Berapa harganya? Gimana performanya?” cerocos rekan-rekan yang lain penasaran.
Terakhir tentu saja soal kampas rem Bendix, kalau lampu Hella mereka enggak meragukan lagi pancarannya, karena saat dinyalakan di tempat langsung terlihat sinarnya terang dan fokus.
“Saya juga pakai Bendix, kalau temen-temen nanya juga disaranin pakai merek itu. Memang sih agak mahal, untuk Greco Rp 350 ribuan, tapi kualitas terjamin. Demi safety enggak mau yang main-main deh,” tutup Catur.
Oke deh bro, sampai jumpa di lain waktu. Kalau ke Purwokerto kita kopdar lagi ya. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | Bagja |
KOMENTAR