Jakarta - Menomorsatukan konsumen merupakan komitmen Toyota Astra Motor (TAM) yang digambarkan dalam "Toyota Business Tree". "Kalau akarnya bagus, maka batang dan buahnya pun akan bagus," ujar Rahmat Samulo, Direktur pemasaran TAM ketika memaparkan semangat Kaizen Toyota untuk tumbuh bersama Indonesia di stan Toyota, hari ini (22/9).
Akar itu dijabarkan oleh Samulo sebagai prinsip-prinsip Toyota yang semua dilakukan dengan dasar dan tumbuh dari value, sekaligus menjadi penopang kekuatan batang pohon. Batangnya sendiri merupakan bisnis, sedangkan buah digambarkan sebagai produk sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Dalam pasar mobil nasional, Toyota selalu berusaha menghadirkan kendaraan yuang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, salah satunya melalui Kijang dan Avanza yang didesain sesuai dengan karakteristik keluarga Indonesia. Sukses dari kedua jenis MPV ini tak lepas dari kekokohan batang yang digambarkan sebagai kestabilan perjalanan Toyota yang telah tumbuh lebih dari 40 tahun dengan
menelurkan produk-produk terbaiknya.
Sukses Toyota menguasai pasar mobil di Tanah Air tak lepas dari kesuburan pohon menghasilkan "buah" yang muncul di berbagai ranting (dealer) yang kini tercatat 251 dealer di bawah payung 5 main dealer (Auto 2000, New Ratna Motor, Agung Automall, Hasrjat Abadi, dan Haji Kalla). Dan sampai akhir 2013, menurut Samulo, jumlah dealer itu mencapai 278.
Perjalanan panjang bisnis Toyota yang menginjak usia lebih 40 tahun diukir dengan prestasi, tak cuma di tingkat nasional sebagai penguasa pangsa pasar. Di tingkal global, Toyota Indonesia menduduki peringkat kelima tahun ini. "Indonesia sempat keempat pada 2011 di atas Thailand," jelas Samulo. Hanya saat itu, lanjutnya, Thailand lagi mengalami bencana. "Tapi, untuk menyalipnya lagi diperkirakan pada 2015," katanya.
Ketika ditanya, bagaimana Toyota menjaga buahnya dari pohon tidak jatuh, mengingat di sekitarnya mulai tumbuh pohon-pohon dengan buah yang bagus? "Kehadiran pesaing itu kita melihatnya sebagai hal yang positif. Selain itu, juga jadi tantangan untuk menjalankan filosofi lebih serius," tutup Samulo. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR