Jakarta - Dituding oleh Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), bahwa program LCGC awalnya ditujukan menciptakan mobil murah untuk masyarakt pedesaaan yang butuh transportasi dalam mobilisasi hasil bumi.
"Kemudian tujuannya berubah yang diakomodir oleh pabrikan mobil untuk menjual mobil murah perkotaan sebangai hasil dealing dengan pemerintah terkait investasi triliunan dari industri otomotif," ujar Ahmad Safrudin, selaku direktur eksekutif KPBB.
Hal tersebut dibantah para petinggi pabrikan mobil yang ikut andil dalam program LCGC, "Program LCGC justru datang dari permintaan pemerintah untuk menggenjot penjualan mobil nasional dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai pemain besar di Asia Tenggara," ujar Johnny Darmawan, Presiden Direktur Toyota Astra MOtor.
Johnny melanjutkan, program LCGC tidak hanya dipasarkan di dalam negeri saja, namun diproyeksikan sebagai unit global yang akan diekspor," tambahnya.
Ditegaskan kembali oleh Johnny, tudingan tersebut tidak mendasar dan tidak jelas relevansinya. "Justru dengan program LCGC, kami ingin INdonesia lebih maju menjadi produsen, tidak hanya sebagai pasar saja. Ini wujud pengembangan industri otomotif nasional," tegasnya.
Secara investasi memang benar adanya, bahwa sejumlah pabrikan mobil Jepang berkomitmen untuk mendongkrak investasi di tanah air. Namun tidak serta merta LCGC merupakan bagian dari proses dealing semata dengan menggadaika kepentingan nasional. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR