info perlindungan kendaraan Anda kunjungi castrolmagnatec.com
Paradigma yang ada saat ini, jalan malam dianggap lebih aman dan relatif lebih cepat karena kondisi jalan yang sepi dibanding saat siang hari. Masa sih?
Jalan Malam Lebih Beresiko Kecelakaan
Padahal salah! Menurut Jusri Pulubuhu selaku pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), “Resiko terjadinya kecelakaan jauh lebih besar saat malam hari,” tegasnya. Jusri menjelaskan, hampir semua kasus kecelakaan di dunia terjadi pada malam hari yang notabene waktu tersebut adalah jam tubuh manusia beristirahat.
Untuk itu, Ia menghimbau agar melakukan perjalanan saat pagi hari. Kenapa pagi? “Hal itu dimaksudkan agar saat menempuh perjalanan nanti, jam berkendara akan lebih banyak terjadi pada siang hari.” Masuk akal! Sebab siang hari adalah jam kerja normal tubuh manusia.
Selain itu, keuntungan lain yang didapat saat jalan siang adalah visibility yang baik pula. Saat jalan siang, pandangan pengemudi dapat mencapai 200-400 meter pada permukaan yang flat, seperti jalan TOL.
Hal itu jelas berbanding terbalik jalan malam. Pandangan pengemudi dibatasi oleh pencahayaan lampu utama. Efek dominonya, jarak pengereman juga akan berkurang karena keterbatasan jarak pantau pengendara tadi yang mengikuti kemampuan cahaya lampu utama.
Faktor lain yang juga patut diwaspadai saat jalan malam adalah titik jenuh pengemudi. Ada tahapan pengemudi merasa monoton karena efek jalanan yang sepi di malam hari. Parahnya efek monoton berkepanjangan ditambah kondisi tubuh yang dipaksa berkerja pada saat jam istirahat, dapat menimbulkan rasa ngantuk. Akibatnya, tahu sendiri kan!
Oh ya, ada lagi hal mendasar yang patut jadi catatan penting. Yang namanya perjalanan jauh, tentu gak bisa diprediksi bakal mulus 100 persen. Faktor teknis seperti ban bocor juga patut diperhitungkan. Nah, menyangkut jalan malam, jelas bila itu terjadi bisa berpotensi memicunya tindak kejahatan.
Ubah Mindset Malah Hari Sepi
Bagi mereka yang enggak punya pilihan dan terpaksa melakukan perjalanan malam, selain perencanaan yang matang, Jusri juga menghimbau untuk mengubah mindset sang driver. Jika seorang driver berfikir kondisi jalan pada waktu malam sepi, maka pengendara lain juga akan berfikir serupa.
Maka baiknya pola pikir driver di-set tak ubahnya seperti saat melakukan perjalanan siang hari, dimana kondisi lalu lintas lebih padat. Walau kondisi jalan sepi, pastikan keadaan sekitar aman dengan mengurangi laju kecepatan mobil beberapa meter sebelum persimpangan.
Selain itu untuk mengatasi rasa jenuh dan monoton tadi, enggak ada salahnya menepi untuk beristirahat tiap 3 atau 4 jam sekali. Pantau pula kondisi beberapa bagian mobil setiap momen tersebut. Hal itu meliputi kondisi ban, radiator, rem, suhu mesin, dan bagian lain.
Boleh jalan malam, yang penting harus lebih waspada! (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR