Maria Sidabutar, Direktur PR PT GM Indonesia menyatakan saat ini pihaknya sedang mempelajari regulasi LCGC tersebut.
“Kita selalu mendukung kebijakan pemerintah yang mendorong iklim investasi otomotif jangka panjang. Salah satunya LCGC. Chevrolet saat ini mempelajari peraturan tersebut. Dan jika memungkinkan, bisa saja Spin bermesin 1.2 liter menjadi andalan kami untuk berpartisipasi,” paparnya pada Jumat (19/7).
Toh demikian, Maria mengakui masih ada kendala soal persyaratan LCGC yang kurang berkenan bagi prinsipal.
“Salah satunya soal penamaan yang harus memakai nama lokal. Karena di GM, penamaan bukan jadi wewenang suatu negara. Kami nggak bisa memutuskan sendiri, tergantung prinsipal. Selain itu, produk yang dilepas Chevrolet harus bersifat global, bukan khusus satu market,” pungkasnya. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR