OTOMOTIFNET - Seiring perkembangan zaman dan teknologi, banyak pemilik kendaraan yang mengandalkan gas nitrogen buat mengisi ban, baik untuk ban mobil maupun motor. “Keunggulannya, gas nitrogen punya sifat lebih dingin dibanding angin biasa,” buka Suryadi, teknisi Century Ban (CB).
Lantaran sifat lebih dingin tersebut, gas nitrogen mampu menjaga suhu ban tetap rendah meski digeber pada kecepatan tinggi. Efeknya, tekanan di dalam ban tidak melambung, akhirnya risiko ban pecah bisa dihindari.
“Sebagai gambaran, ban yang diisi angin biasa dengan tekanan 30 psi. Setelah dipakai jalan, tekanannya menjadi 35-36 psi. Namun bila menggunakan nitrogen, tekanannya hanya sekitar 32-33 psi,” aku pria yang biasa mangkal di Jl. Lapangan Bola No. 49, Kebon Jeruk, Jakbar ini.
Untuk mengisi gas ini memang perlu alat khusus dan hanya bengkel tertentu yang memiliki alatnya. Tak heran bila ongkos untuk memakai gas nitrogen ini sedikit lebih mahal. Biasanya dipatok Rp 10 ribu per roda untuk mobil. “Bila ban motor mau aplikasi gas nitrogen juga bisa. Pengisian awal hanya Rp 5 ribu per roda,” tawar Suryadi.
“Cara awal pengisiannya, yakni ban dikosongkan dulu. Lalu diisi nitrogen kurang lebih 80% dari tekanan standar ban. Selanjutnya dikosongkan kembali yang dilanjutkan mengisikan nitrogen yang kedua sampai penuh, sesuai aturan tekanan ban,” jelas Suryadi panjang lebar.
Dan bila tiba-tiba ban kempis tapi kesulitan mencari tempat mengisi nitrogen. Ban tetap bisa dicampur dengan udara biasa. “Kalau sudah sampai tujuan, baru dikuras dan isi nitrogen lagi,” tutupnya.
Penulis/Foto:Banar
Editor | : | Editor |
KOMENTAR