Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mau Aplikasi Roller Rocker Arm? Bisa Substitusi Atau Beli Jadi Kok!

Editor - Sabtu, 14 Desember 1901 | 03:53 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Bearing atau sering disebut laher, peranti yang berguna untuk menghubungkan antara dua bagian part dalam gerakan linear atau rotasi. Sehingga kedua bagian tersebut, bergerak dengan gaya gesek minimal.

Nah, seiring perkembangan zaman dan teknologi, sekarang mulai banyak beredar bearing kompetisi. Tentunya profilnya berbeda dengan standar bawaan motor.

“Bearing standar, jarak antara inner ring dan outer ring-nya rapat, sehingga bidang geseknya banyak. Tapi kalau laher racing sebaliknya dan memang poin itu yang dicari,” ucap Pakdhe Heru, mekanik Yamaha Yonk Jaya Motor di Bandung.

Bagi yang berniat pasang part tersebut di motor standar tak masalah. “Tapi perlu diketahui, bahwa bearing mesin yang dipakai di motor-motor sekarang sudah menggunakan bearing berkode C3. Jadi kalau mau mengaplikasikan cari yang kode di atasnya, yakni C4 atau C5,” tambah pria akrab dipanggil Kate ini.

Masih ujarnya, “Tapi tetap ada konsekuensinya karena minim gesekan, suara mesin jadi lebih santer pada rpm rendah. Namun masalah durabilitas, sama kok dengan standarnya. Selain itu, pengantian oli wajib diperhatikan, karena ikut mempengaruhi kinerja si bearing.”

Bagi yang sudah ngebet kepengin aplikasi part ini ada 4 merek yang umum beredar di pasaran, yakni FAG, SKF, KOYO dan TDR.

Gesekan yang timbul dari pergerakan komponen dalam mesin bisa bikin perputaran mesin jadi berat. Tak heran bila belakangan ini para insinyur pabrikan roda dua terus berusaha mengembangkan teknologi penekan friksi yang bisa diterapkan pada komponen bergerak dalam dapur pacu. Salah satunya seperti mengganti rocker arm konvensional pakai model bearing atau tenar disebut roller rocker arm (RRA).

No caption
No credit
No caption


Produk 3DI dirancang bisa langsung pasang (PnP) tanpa perlu Memapas Kem


Pakai RRA Blade, mesti banyak mengubah profil kem

REDUKSI FRIKSI

Tujuannya tak lain untuk mendapatkan efisiensi pada mesin. Sebab, dengan pakai bearing secara teori dapat meminimalkan gesekan antara pelatuk klep dengan bubungan kem dibanding rocker arm konvensional.

Sehingga selain mengurangi hambatan pada putaran mesin, juga bisa meredam panas berlebih. Dampaknya otomatis membuat tenaga yang dihasilkan jadi makin baik. Sehingga pemakaian bahan bakar lebih efisien.

Makanya kini kebanyakan mesin motor-motor keluaran sekarang, pelatuk klepnya sudah mengaplikasi RRA. Misal pada Honda Karisma, Supra X125, Blade, Revo 110, Vario, New Yamaha Jupiter, TVS Neo , Rockz dan sebagainya. Dan memang terbukti motor-motor tersebut memiliki tingkat efisiensi yang lumayan tinggi.

Atas pemikiran itu, belakangan beberapa tunner balap mencoba mengaplikasi teknologi RRA ini pada pacuan yang mesinnya masih menganut templar konvensional. Yakni dengan mengakali pakai RRA milik motor lain.

“Paling sering dipakai punya Honda Blade. Bisa buat Mio dan Jupiter Z,” urai Suar, mekanik Bintang Racing Team (BRT) yang bermarkas di Cibinong, Jabar. Harga RRA bebek Honda tersebut di pasaran sekitar Rp 190 ribuan.

Contoh yang ia terapkan pada Mio besutan Andry Dry dari tim RPM Kawahara Andre Ternate yang kerap menyabet podium di kancah matic race nasional.

“Jupiter Z pacuan Rey Ratukore buat OMR Yamaha juga pelatuk klepnya pakai model roller punya Blade,” beber Suar. Toh, trik akal-akalan tersebut juga terbukti sukses membantu Rey merebut podium pertama saat berlaga dalam Yamaha Cup Race di Bandung, Jabar beberapa waktu lalu.

Soalnya menurut Suar pemakaian RRA tersebut selain diyakini mampu mereduksi gesekan yang menghambat putaran mesin sampai dua kali lipat dibanding templar konvensional, juga membuat permukaan noken as enggak gampang tergerus. Sehingga clearance klep tidak mudah berubah. Dampaknya, performa mesin jadi tetap stabil.

Sayang, kata Suar penggunaan RRA Blade di Mio maupun Jupiter Z menuntut perubahan pada noken as bawaan motor. “Kem mesti dibubut lumayan banyak. Karena konstruksi tangkai pelatuk yang bersentuhan dengan kem jadi terlalu nempel,” terang Suar.

Tapi tenang, belum lama ini Edy Karyadi dari 3D1 Motor yang bermarkas di Jl. Raya Shawangan No.17, Depok (Jabar) melansir RRA yang dirancang khusus buat beberapa merek motor. Antara lain Yamaha Mio, Suzuki Shogun 125, Spin, Honda bermesin C100 kayak Grand, Supra dan sebagainya.

“Karena dibuat khusus, jadi tinggal pasang doang (plug and play). Tidak perlu mengubah kem,” tukas Edy sembari memberi tau RRA berlabel 3D1 buatannya tersebut dilego Rp 400 ribu per unit (in/out) dan sudah cukup banyak di pasaran. Dengan kata lain bisa dipakai di mesin standar.

Hal tersebut sudah dibuktikan sendiri oleh Hasan dari Hasan Motor di Jl. Raya Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakbar yang sempat menerima order penggatian RRA di beberapa Mio.

“Sampai setelan clearance klepnya pun masih tetap pakai yang standar. Hasilnya lumayan membuat tarikan motor jadi lebih enteng. Mesin juga tidak mudah panas,” aku Hasan.

BRT: 0811-913226
3DI: 021-7520408


Penulis/Foto: DiC / Salim, Dok.Otomotif

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa