Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Perlakuan Serampangan Saat Mengendarai Mobil Matik, Apa Akibatnya?

Editor - Jumat, 9 April 2010 | 10:03 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Apa yang terjadi bila transmisi otomatis diperlakukan serampangan? Akankah rusak atau berbahaya? Kami coba jawab sejumlah pertanyaan, yang kami yakin jawabannya tak berani Anda coba sendiri

Berbeda dengan manual, transmisi otomatis memiliki jauh lebih banyak komponen dan rata-rata sudah diatur oleh komputer canggih. Transmisi ini pun dikenal lebih sensitif dan butuh perlakuan khusus.

Dalam dunia teknis dikenal pameo, semakin mudah dipakai berarti sistemnya semakin rumit. Nah, itu ada benarnya. Transmisi matik dibuat untuk memudahkan kita, artinya semakin banyak komponen teknis yang mengambil alih peranan manusia.

Dalam buku manual sering disebutkan hal-hal yang tidak diperkenankan pada transmisi otomatis. Namun itu tetap menyisakan beberapa pertanyaan. Misalnya, apa kerusakan yang akan terjadi? Bagaimana bila saya melakukan sesuatu yang tidak seharusnya pada transmisi otomatis, namun tidak ada di buku manual?

Berdasarkan pengalaman dan hasil riset kami di internet dan wawancara beberapa pakar, berikut adalah sekumpulan jawaban atas pertanyaan ‘apa yang akan terjadi jika’ alias ‘what if…?’, seputar transmisi otomatis. Kami harap Anda jadi tak memperlakukan salah, dan transmisi matik di mobil tetap awet sehingga memangkas biaya perbaikan.

No caption
No credit
No caption

Apa yang akan terjadi jika kita memasukkan posisi ‘P’ saat mobil melaju?
Jika kita melaju di atas 30 km/jam, justru tidak akan terjadi sesuatu yang berbahaya. Sistem pengaman di mobil matik modern membuat transmisi tidak akan mengunci saat berjalan meski tuas kita masukkan ke ‘P’. Tetap terdengar suara gemeretak seperti roda gigi beradu, namun tidak akan mengunci.

Tapi begitu kecepatan mulai pelan di bawah 30 km/jam, sewaktu-waktu transmisi bisa mengunci mendadak. Dan bila ini terjadi, roda akan berhenti seketika. Selain membuat penumpang terlempar ke depan, akan terjadi stres luar biasa pada metal pengunci. Sebaiknya tidak Anda lakukan, karena bisa langsung membuat jebol mekanisme pengunci transmisi tanpa diduga.

No caption
No credit
No caption

Apa yang akan terjadi jika tuas dipindahkan ke posisi paling rendah saat mobil melaju kencang?
Transmisi akan segera berpindah ke posisi paling rendah yang dimungkinkan. Dan berdasarkan input  dari sensor kecepatan, komputer tidak akan memindahkan ke posisi gigi yang akan membuat mesin berputar melebihi batas merah.

Pendek kata, aksi ini aman dilakukan. Bahkan sangat kami rekomendasi ketika mobil membutuhkan engine brake  alias pengereman mesin maksimum. Misalnya saat harus mengerem mendadak atau melalui turunan curam.

Apa yang akan terjadi jika menderek mobil dengan roda penggerak tetap berputar?
Meskipun dalam posisi gigi netral (N), menderek mobil transmisi otomatis dengan roda penggerak tidak diangkat, akan menyebabkan kerusakan. Dalam jarak pendek, mungkin tidak apa-apa. Namun bila menempuh puluhan kilometer maka harus dihindari.

Saat diderek, komponen di dalam transmisi tetap berputar, padahal pelumasan yang diperlukan tidak berjalan karena mesin mati. Dan berbeda dengan transmisi manual, pada transmisi otomatis hubungan mekanikal di dalam transmisi tidak bisa 100% lepas di posisi netral. Ini akan menyebabkan keausan komponen dan membutuhkan perbaikan lumayan mahal.

No caption
No credit
No caption

Apa yang akan terjadi jika kita menginjak gas penuh saat berhenti lantas memasukkan transmisi ke posisi ’D’?
Efeknya, ban kemungkinan besar akan spin mendadak dan mobil berakselerasi lebih cepat. Tapi itu tidak seberapa penting dibanding efek negatifnya.

Putaran mesin tinggi memiliki daya kuda dan torsi mendekati maksimum. Dan ketika mesin dalam putaran tinggi saat keadaan berhenti (netral) lantas kita masukkan tuas ke ‘D’, maka akan terjadi gaya impak yang sangat besar di roda gigi, kopling serta as roda. Padahal transmisi otomatis tidak didesain untuk gaya impak seperti pada manual.

Hasilnya, transmisi bisa jebol dalam sesaat. Ditandai dengan tidak maunya lagi mobil berjalan meski di posisi ‘D’. Dalam beberapa kasus, kerusakan yang terjadi adalah selip berlebihan dari kopling. Tapi yang manapun terjadi, Anda akan dihadapkan pada tagihan perbaikan puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

Apa yang akan terjadi jika menyentuh redline di posisi gigi paling rendah?
Pada beberapa jenis mobil, gigi akan berpindah ke posisi lebih tinggi. Namun pada sebagian besar mobil, transmisi akan ditahan di posisi gigi sesuai tuas. Namun jangan khawatir, karena hal ini tidak menimbulkan kerusakan bila mobil sudah berteknologi injeksi. Dan saat ini, hampir 100% mobil matik telah memiliki sistem pasokan bahan bakar injeksi.

Kenapa tidak berbahaya? Seperti kita ketahui, sistem komputer di mobil injeksi memiliki mekanisme rev limiter  atau pembatas putaran. Jadi sedalam apapun Anda menginjak gas, putaran mesin tak akan melebihi batas merah. Namun tetap saja kami tak merekomendasi bila hal ini dilakukan terus menerus. Selain bahan bakar menjadi boros, usia komponen mesin pun bertambah pendek dan bisa menyulut terjadinya overheat.

Apa yang akan terjadi jika melewati banjir?
Bila terendam cukup lama, maka air banjir akan menyusup ke transmisi melalui celah-celah kecil. Air ini lantas akan mengontaminasi pelumas di dalamnya, sehingga mengubah sifat pelumasan dan perlindungannya.

Ceklah kondisi oli transmisi setelah melewati banjir. Jika terkontaminasi, segera ganti semuanya. Karena kandungaan air bisa membuat pelumasan memburuk dan memicu karat pada komponen dalam transmisi.

Apa yang akan terjadi jika oli transmisi habis?
Jawabnya adalah bencana. Hampir seluruh komponen bergerak seperti roda gigi maupun koplingnya akan aus segera. Panas yang timbul akibat absennya pelumas juga bisa membakar komponen-komponen halus lainnya.

Kerusakan yang terjadi akibat oli habis bisa menguras dompet sangat banyak. Pasalnya dalam banyak kejadian, kerusakan tidak bisa diperbaiki lagi dan Anda harus mengganti utuh gearbox.

Apa yang akan terjadi jika terlalu sering memainkan mode manualnya?
Tidak akan ada masalah. Pabrikan mobil merancang mode manual untuk tahan meski selalu dipakai. Paling-paling, kerusakan yang terjadi adalah memudarnya cat di tuas akibat sering disentuh tangan.

Tapi tidak ada kerusakan mekanikal yang bakal terjadi. Malahan bila sampai ada kerusakan gara-gara mode manual, artinya terjadi kesalahan perakitan dan Anda bisa mengklaim mobil selagi dalam masa garansi. Ini adalah fitur istimewa dari pabrikan mobil untuk Anda gunakan.

Penulis: Fitra Eri
Foto: Pekik Udi Irianto

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa