Jakarta - Ada yang menarik dari sejumlah ubahan yang terjadi pada Kijang Innova terbaru.
Pertama, bodinya lebih melar, kemudian pakai pelek yang lebih besar, bahkan untuk diesel kapasitas mesinnya lebih kecil. Wah, jadi lebih boros BBM?
"Enggak pengaruh dong. Kita sudah menghitung semua ubahan yang dilakukan. Tujuannya tetap efisiensi bahan bakar namun dengan performa yang justru meningkat," jawab GM of Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM), Dadi Hendriadi.
Seperti kita tau, Kijang Innova terbaru punya dimensi lebih panjang 155 mm, lebih lebar 60 mm, dan lebih tinggi 50 mm dari model lama. Ini saja sudah tentu menambah bobot mobil secara keseluruhan.
Belum lagi dengan aplikasi pelek lebih besar diameternya, yakni 16 inci dan 17 inci, sedikit banyak berpengaruh pada akselarasi mobil. Apalagi pada mesin diesel, kapasitas mesinnya justru lebih kecil 100cc dari model sebelumnya.
"Namun itu salah satu kelebihan mesin baru. Bisa lebih irit karena torsi mesin sudah besar sejak rpm rendah, jadi enggak perlu injak gas dalam-dalam untuk akselarasi, juga karena transmisi matik yang 6 speed terbaru," jelas Dadi.
Kalau dilihat dari spesifikasi mesin diesel tersebut, memang torsi sebesar 36,7 kgm pada transmisi matik (transmisi manual torsinya 34,9) sudah bisa dirasakan sejak putaran mesin masih 1.200 rpm.
Dan terlihat juga kalau transmisi matiknya menyumbang torsi yang lebih besar daripada transmisi manual.
Bahkan, saat di Jepang Managing Officer Toyota Motor Corporation Hiroki Nakajima berani mengklaim kalau konsumsi bahan bakar Kijang Innova terbaru lebih irit 10 persen. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR