Palembang - Salah satu komponen penting lain yang diuji selama LTT Produk Aftermarket bersama PT Dirgaputra Ekapratama (DEP) ini adalah perangkat undercarriage alias kaki-kaki. Mulai dari tie rod, long tie rod, ball joint, lower arm sampai link stabilizer diganti total bikinan Kujira, berikut engine mounting pakai merek IBK, yang memang khusus passenger car buatan Jepang.
Odometer kedua MPV yang diuji memang sudah cukup umur, Toyota Kijang Innova sudah menempuh lebih dari 55 ribu km, sedang Avanza sudah lebih dari 60 ribu km. Makanya kesan pertama begitu diganti dengan produk lansiran Kujira dan IBK, handling langsung terasa mantap dan tanpa bunyi-bunyi mengganggu.
“Memang kelebihan produk kaki-kaki kita adalah diproduksi sesuai standar OEM. Jadi lifetime-nya panjang,” terang Irwan Ferryal, GM Product dan Logistic DEP yang menemani selama perjalanan dari Padang menuju Jambi.
Rute yang ditempuh jelas memaksa seluruh perangkat kerja ekstra-keras. Tak hanya itu, bobot total barang dan penumpang yang dibawa pun sudah memaksimalkan peran keduanya sebagai MPV. Masing-masing mobil diisi 5 penumpang, plus barang bawaan pribadi dan spare part cadangan berikut tools untuk perbaikan emergency dan perlengkapan kamera.
Ke luar kota Padang menuju Muara Bungo, walau kondisi jalan relatif mulus tapi ada beberapa jembatan yang diperbaiki. “Belum saat lepas dari Muara Bungo menuju Jambi, walau jalannya mulus tapi tiba-tiba suka ada jalan rusak yang bikin kaget. Jadi enggak sempat ngerem lagi dan harus melindas lubang deh,” ucap Rio Fajar, tim redaksi yang bertugas menyetir Kijang Innova.
Walaupun begitu, tak ada perubahan berarti di handling kedua MPV ini, tetap stabil dan akurat. Belum lagi untuk engine mounting IBK yang dijual mulai dari Rp 80 ribu sampai Rp 200 ribu. Terbukti mampu meredam getaran mesin dengan maksimal. “Iya, bahan metal yang kami pakai sesuai standar OEM dan menggunakan natural rubber sehingga bagus untuk menahan getaran mesin,” ucap Billy Wibisono, Automotive Product Manager DEP.
Editor | : | Denta |
KOMENTAR