Jakarta - Kalau mendengar Laser headlights, Bi-Xenon Adaptive headlights dan Adaptive LED, pasti langsung terbayang teknologi lampu utama mobil yang sudah super canggih. Jadi minder kalau mobil kesayangan masih pakai jenis reflektor dan lampu biasa?
Tenang, sekarang sudah banyak pilihan upgrade yang berlaku universal alias bisa untuk semua jenis mobil dan lampu. Merek yang tersedia pun beragam seperti Philips, Osram, Hella, Autovision, Wuerth, Wealthy dan masih banyak lagi.
"Kalau mau upgrade tampilan dan performa, paling mudah ganti lampu HID atau dengan proyektor sekalian. Tapi kalau sekedar mempermanis tampilan pilihannya lebih banyak," terang Ananta, owner gerai Avantgarde Auto di BSD.
Cukup tahu tipe dudukan yang digunakan, baik H4, H7 atau yang lainnya. Mau tahu apa saja pilihan upgrade lampu depan tanpa perlu mengganti batok lampu standar? Yuk, simak di bawah ini. • (otomotifnet.com)
HALOGEN
Sumber penerang standar biasanya menggunakan halogen berwarna kuning. Kalau mau cari warna lain, bisa lirik produk Autovision yang menyediakan berbagai jenis lampu halogen dengan variasi suhu yang membedakan output warnanya.
"Kalau halogen dayanya cukup besar, pakai 55-100 watt. Pakai punya Autovision ada yang warna putih 5000 K, kuning pekat 3000 K dan tipe all weather 3500 K," terang Fachrizal, pemilik gerai Trijaya Shakti Otoparts di ITC Permata Hijau, Jakbar.
Kerugiannya, penggunaan daya besar menjadikan sulitnya menghasilkan output yang terang. Sehingga warna putih misalnya akan sulit menembus hujan deras. "Kalau mau pakai yang daya lebih besar, harus pakai relay supaya kelistrikannya aman," tambahnya.
Kisaran Harga: - Sepasang Rp 100 ribu - Rp 145 ribu
- Sepasang dengan relay Rp 240 ribu - Rp 315 ribu (Trijaya Shakti Otopart)
Avantgarde Auto BSD
081317440499 / 021-5476800
Trijaya Shakti Otoparts
(ITC Permata Hijau)
021-53668757
LED BAR
Memang bukan untuk menambah terang visibilitas ke jalan, namun bentuknya yang bisa di-custom sesuai kemauan sudah pasti membuat tampilan makin unik. "Pemasangannya lepas mika, nanti menggunakan lem bisa disesuaikan kemauan. Warna lampunya bisa ganti via switch tapi dikenakan tambahan," beber Ananta lagi.
Bila LED bar bentuknya menyambung seperti pada lampu belakang kebanyakan BMW modern, tersedia juga model yang dapat di-custom dan terlihat sepert DRL bawaan mobil-mobil terbaru, misalnya seperti pada HR-V 1.8 E Prestige. "Kita menyebutnya Switched Back LED, mulai Rp 1,1 juta lampunya bisa ganti warna saat menyalakan sein. Bisa juga sekuensial mulai Rp 1,5 juta," tutup Ananta.
Kisaran Harga: Rp 1,1 juta - Rp 1,5 juta
HID
Lampu jenis HID (High Intensity Discharge) kadang disebut sebagai Xenon, karena memanfaatkan gas tersebut untuk menghasilkan cahaya. Dibanding halogen, HID menggunakan daya yang lebih rendah dengan output jauh lebih terang, namun penggunaan ballast jadi wajib untuk mengakomodasi kebutuhan tegangan tinggi di awal.
"Kita pakai merek AES. Standarnya ballast mobil tersedia 35 watt, namun kalau mau lebih terang bisa ganti versi high performance 50-60 watt tapi bohlamnya juga harus ganti," jelas Ananta. Jenisnya juga dibagi menjadi bohlam straight shape dan ball shape yang lebih baik, sedangkan ada tipe bi-Xenon yang bisa high beam seperti lampu standar.
Merek Autovision juga menyediakan jenis HID yang bisa menyala sempurna kurang dari 1 detik. "Pakai tipe Carbon kalau di kita, itu versi high end-nya," tutur Fachrizal. Sedangkan rentang temperatur HID jauh lebih besar dibanding halogen, bervariasi dari 3800 K, 4300 K, 6000 K dan 8000 K.
Kisaran Harga:
- Bohlam HID Autovision Rp 100 ribuan - 900 ribuan (Trijaya Shakti Otoparts)
- Ballast Autovision 35W Rp 800 ribuan (Trijaya Shakti Otoparts)
- Sepasang bohlam HID+ballast 35W mulai Rp 850 ribuan (Avantgarde Auto)
LED
Karena masih cenderung muda, belum banyak yang mengaplikasikan teknologi LED ke lampu aftermarket. "Biasanya versi LED aftermarket cenderung tidak seterang HID, apalagi yang harganya murah," kata Ananta.
Sebelumnya OTOMOTIF pernah mengetes merek V16 Turbo yang dibaderol Rp 900 ribu dan cahayanya jauh lebih terang dibanding halogen. Kelebihan lainnya, daya yang jauh lebih hemat hingga 35 watt, masa hidup hingga 30 ribu jam, waktu menyala instan hingga tidak perlu penggunaan ballast menjadikannya salah satu jenis upgrade plug and play yang termudah.
Sedangkan output-nya dipatok pada 6000 K saja alias berwarna putih. Autovision menyediakan dua jenis LED, yaitu tipe Zenith dan Carbon. "Zenith sering dipakai di mobil Jepang, sedangkan mobil Eropa lebih cocok mengaplikasikan tipe Carbon," terang Fachrizal.
Kisaran Harga: Autovision Carbon LED H4 Rp 1,940 juta
PROYEKTOR
Selain mendongkrak tampilan, lampu jenis proyektor juga akan membantu memfokuskan keluaran cahaya yang dihasilkannya. "Untuk dudukan H4 biasanya proyektor plug and play, tapi H7 atau H11 yang high beam terpisah harus dibesarkan sedikit reflektornya," tutur Ananta.
Jenis lampu yang digunakan pada proyektor biasanya HID, tersedia juga bi-Xenon yang sudah menggunakan magnet untuk buka tutup katup sehingga bisa membelokkan cahaya untuk high beam. Pengerjaan pun cenderung lebih lama karena perlu membuka mika lampu.
Terdapat cukup banyak variasi juga ketika mengaplikasikan proyektor. "Bisa dipakaikan angel eyes atau demon eyes, biasanya sudah satu set, tapi ada yang mau pakai dan tidak," tambahnya.
Kisaran Harga: - AES mulai dari Rp 2 juta (Anatgarde Auto)
- Autovision mulai dari Rp 1,9 juta (Trijaya Shakti Otoparts)
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR