Yogyakarta - Gelaran Final BlackAuto Battle memilih Yogyakarta sebagai tuan rumah karena kota ini merupakan salah satu peta kekuatan strategis untuk dunia modifikasi Indonesia.
Selain itu Yogyakarta juga sudah membuktikan diri sebagai salah satu trend setter modifikasi nasional dan terbukti mempunyai banyak sekali kampiun dunia otomotif yang ikut mewarnai dunia modifkasi Indonesia. Sejumlah team dan komunitas mobil mampu membuat publik nasional terkesima dengan hasil karya serta prestasi anak Jogja.
Setelah sukses menggelar BLACKAUTO BATTLE di lima kota besar Indonesia yaitu Kota Malang, Manado, Makassar, Bandung dan Purwokerto, BlackXperience akhirnya menggelar tarung terakhir di Jogjakarta Expo Centre (JEC).
Final ini menyuguhkan sebuah kompetisi modifikasi, Dyno dan Audio yang berbeda dari kompetisi yang ada di Indonesia. Pengkategorian, sistem pertandingan, penjurian, metode penilaian serta aturan lain sudah dirancang sedemikian rupa dengan mengedepankan aspek fairness.
Seperti di kota-kota sebelumnya, di Yogyakarta ini juga memperebutkan sejumlah piala untuk modifikasi, Blackauto Dyno Test serta Black Out Loud dan juga sejumlah uang cash yang besarnya ditentukan sesuai dengan kelas pertandingan yang ada.
BlackAuto Dyno Test terbagi atas dua kelas berbeda yaitu kelas Force Induction / FI yang merupakan kelas dimana mobil bermesin turbo/supercharged bertanding dan kelas Naturally Aspirated / NA yang merupakan kelas mobil bermesin tanpa bantuan turbo/supercharged.
Mesin ukur daya mesin juga didatangkan khusus dari Mainline Dynolog Australia dan merupakan satu-satunya engine performance contest di Indonesia. Sebagai informasi tambahan, mesin dyno kami juga bisa mengukur daya dari dua karakter penggerak roda berbeda, yaitu depan (FWD), belakang (RWD) atau keduanya (AWD).
Untuk Black Out Loud sendiri juga terbagi tiga kelas pertandingan, yaitu SQ, SQL dan SPL. SQL yang dipertandingkan terdiri dari dua kelas yaitu twin boombox (2 subwoofer) dan quad boombox (4 subwoofer) dengan konsep penilaian penggabungan antara nilai SQ dan SPL.
Juri SQL tahun ini kami memilih salah satu professional audio dibidang acoustic engineering yang juga sangat berpengalaman dalam dunia pro dan recording, Bapak Atok Purnomo. Untuk SPL, Pada seri terakhir di Yogyakarta ini juga mempertandingkan dua, yaitu kelas Fun SPL dan Street SPL yang diukur dengan alat ukur sensor terbaru di dunia, Term Lab Magnum.
Juri-juri yang hadir juga berlevel internasional yang berasal dari negara-negara ASIA. Puncaknya piala Best Team Black Out Loud akan di berikan kepada team terbaik yang mengikuti seluruh rangkaian roadshow (audio pada khususnya) yang di hitung berdasarkan akumulasi point terbanyak dari Black Out Loud (SQ, SQL dan SPL). (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR