Atsugi — Banyaknya jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya membuat Nissan Advance Technology Center (NATC) di Atsugi, Jepang, semakin dibutuhkan kehadirannya. Lantaran lembaga milik Nissan Motor Co. Ltd ini giat mengembangkan teknologi kendaraan yang aman untuk di jalan raya. Kendaraan dituntut dapat memenuhi faktor keselamatan dan juga ramah lingkungan.
Salah satu yang dikembangkan oleh NATC adalah teknologi autonomous driving. Yaitu kendaraan yang bisa berkendara sendiri sekaligus melakukan interaksi dengan lingkungan di sekitarnya. Baik itu dengan mobil dan pengendara lain tetapi juga pejalan kaki dan lainnya. Salah satunya sudah diperkenalkan di gelaran Tokyo Motor Show 2015, yakni Nissan IDS Concept.
Namun NATC masih terus memaksimalkan teknologi yang akan digunakan oleh mobil tersebut. Tidak hanya mempelajari teknologi dan komponen apa yang digunakan pada mobil, tetapi juga prilaku manusia dan budaya di suatu kota atau negara. “Tujuannya untuk mengetahui kebiasaan penduduk yang tinggal di suatu wilayah sehingga bisa disesuaikan dengan program yang akan dimasukan pada mobil,” ujar Maarten Sierhuis, Ph.D. Director Nissan Research Centre Silicone Valey.
Selain pintar mobil juga harus ramah lingkungan. Energi listrik menjadi pilihan Nissan untuk menjadi sumber energi masa depan demi lingkungan (zero emission). Saat ini kemampuan baterai yang dikembangkan NATC sudah mencapai jarak tempuh 280 km untuk sekali isi penuh.
Sumber pengisian energi listrik bahkan sudah dirancang wireless charging alias tanpa kabel berkekuatan 7 kW akan memakan waktu 4 jam untuk pengisian hingga penuh. Modul pengisian akan diletakan di lantai garasi, saat parkir, secara otomatis akan aktif ketika pengendara menekan tombol pengisian dari dalam kokpit.
Canggih ya...(otomotifnet.com)
Editor | : | Denta |
KOMENTAR