"Dijejerin, terlihat sama kerennya. Kekar juga," beber Billy Riestianto, Pemred OTOMOTIFNET.COM yang berada di lokasi. "Rangkanya juga sama, tapi kaki-kakinya lebih sangar. Sudah upside down," kagumnya.
Entah apakah nantinya suspensi terbalik khas motor gede ini akan tetap ada di CBR250RR. Setidaknya, meskipun pakai teleskopik namun tetap akan tampak keren asal diameternya sok depan ini mengusung diameter cukup besar.
Dari dekat jelas sekali banyak lekukan tajam di bodi full fairingnya, lampu LED berwarna biru, samaan nih kaya CBR400R yang juga pakai lampu tipe LED. Yang tak kalah menarik adalah bodi buntutnya ada lubang angin mirip Ducati Panigale. Yang unik lainnya adalah striping pada fairingnya, mengingatkan kita pada stiker di bodi Honda Sonic 150R, berupa grafis siluet mesin.
Sasisnya bukan deltabox, tapi punya dua batang besar bertumpuk sebagai sasis utama, mundur sedikit suspensi belakang Ohlins tampak jelas karena area tengah ini tampak kosong. Swing arm alumunium dan punya desain lampu belakang LED yang sipit dan material carbon. Sekilas malah lebih futusirtik dari CBR400R.
Mesinnya jelas punya dua silinder segaris, knalpotnya berkonfigurasi 2-1 dari Akrapovic. Sudah injeksi juga, sayang belum ada kejelasan spesifikasi lainnya. Yang jelas, jika melihat panel spidometernya yang semi digital, red line ada di 16.000 rpm dengan limiter di 14.000 persis YZF-R25.
Meski kapasitas mesinnya lebih kecil, tapi nggak kalah berisi kan! (otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR