Fuel saving. Done Right
Awalnya, OTOMOTIF tidak begitu antusias saat ditawarkan untuk mengetes BMW X5 karena berpikir "Ah, hanya bentuk lain dari X Series." Namun setelah mengetahui unitnya bermesin diesel, kami berubah pikiran. Mengapa?
Satu, SUV diesel sudah jadi salah satu mobil favorit OTOMOTIF karena ketangguhan yang ditawarkan dan torsi besar. Dua, BMW terkenal dengan transmisi ZF 8-percepatan dan mode Eco Pro yang selalu mendukung efisiensi bahan bakar. Bila dikombinasikan?
Yes, a killer diesel SUV! Meski hasil konsumsi dalam kota 11,1 km/l sebagai rata-rata, namun tidak jarang kami me-reset data fuel consumption dan mencapai angka hingga 16,4 km/l saat jalanan cenderung sepi.
Angka terboros yang pernah dicapai? 8 km/l, itu pun saat kondisi macet-macetan kemudian digunakan mode Sport saat mulai lancar.
Terdengar biasa saja? Ingat, ini SUV bongsor dengan berat lebih dari 2 ton dan lebar melebihi Toyota Alphard!
Lalu kenapa bisa hemat? Katakan saja mesin, transmisi, mode EfficientDynamics hingga fitur Auto Start/Stop bekerja dengan harmonis.
Bila dimasukkan ke mode Eco Pro, transmisi selalu menaikkan gigi saat putaran mesin mencapai sekitar 1.600 rpm untuk menjaga konsumsi seminim mungkin. Ketika berhenti yang biasanya cukup memakan banyak bahan bakar, fitur Auto Start/Stop mengambil alih dan mematikan mesin sementara.
Saat cruising di jalan tol, fitur coasting Eco Pro juga membantu mempertahankan kecepatan saat pedal gas dilepas. Rasanya seperti mobil bertransmi manual saat tuas dimasukkan ke netral ketika sedang berjalan, dengan menahan putaran mesin minimum pada 800 rpm. Efeknya, konsumsi membaik karena turunnya kecepatan saat lepas pedal gas cenderung lama.
Memang selama ini sudah ada 520d dan 320d yang irit. Tapi ingat juga, keduanya tidak dibekali ground clearance 208 mm dan penggerak all wheel drive xDrive yang membuat X5 dapat melewati hampir segala jenis medan.
Editor | : | Editor |
KOMENTAR