Ini dia MINI terkuat dan tercepat yang pernah dibuat
Jakarta - Masih ingat ketika OTOMOTIF pernah menjajal singkat versi terkuat MINI JCW GP2 tahun 2013? Tenaga naik13 dk dan torsi 40 Nm, versi John Cooper Works generasi kedua kini resmi menggantikan posisi GP2. Kencan 5 hari OTOMOTIF dengannya langsung membuahkan pikiran, seharusnya setiap MINI terasa seperti ini. Tapi OTOMOTIF akan membahas itu nanti .Design JCW sepertinya kurang membuatnya menyerukan
"Hei, aku MINI paling cepat!", karena atensi yang didapat sepanjang jalan terasa sama saja ketika menggunakan Cooper standar. Masuk ke dalam, posisi duduk rendah, namun tidak sampai terasa mendekati aspal seperti pada Toyota 86, karena masih cukup rileks untuk perjalanan jauh. Bahan suede yang menemani kulit Carbon Black berjahit Chili Red paling membawa aura sporty ke kabin JCW. Oh ya, yang belum terbiasa mungkin agak kikuk dengan jauhnya posisi pengemudi dengan windshield dan spion tengah, sehingga pengaturan yang pas cukup sulit dilakukan.
Tekan tombol Start Engine/Stop Engine di bawah fascia tengah, deru nge-bass dari knalpot twin stainless steel langsung memberi peringatan kepada orang di sekitarnya untuk jaga jarak. Enaknya, suara tersebut cenderung halus saat idle sehingga tidak membuat kuping bising seperti yang biasa ditemui saat asal mengganti knalpot pada mesin 4-silinder standar.
Menyatu Dengan Jalan
Beberapa entusias mungkin tidak akan pernah mengakui bahwa Mini sekarang dapat menggantikan Mini aslinya saat.Memang, ukuran lebih besar dan banyaknya elektronik yang dilibatkan dianggap mengurangi rasa fun dan gokart-like yang dulu membuatnya terkenal. Tetap saja, yang sudah tidak asing dengan feeling setir BMW pasti akan merasa familiar, EPS-nya tidak terlalu ringan pada kecepatan rendah dan bobot bertambah secara proporsional dengan kecepatan.
Setiap putaran terasa predictable dan benar-benar berkomunikasi dengan jalan. Resikonya, radius putar 5,4 meter untuk mobil sekecil ini siap merepotkan anda ketika berputar di jalan kecil. Begitu juga dengan suspensi. Bahkan pada mode Green atau Mid, mudah bagi pengemudi untuk mengenal kontur jalan karena setting suspensi yang cenderung kerasnamun tetap bisa cruising dengan nyaman. Pindahkan ke mode Sport, damper elektronik secara otomatis mengubah tingkat kekerasan dan akan memberi hukuman kepada ibu hamil yang memakainnya di jalan rusak.
Namun justru di situ poin terbaiknya. Gabungan sasis fantastik MINI dengan suspensi ekstra rigid membuatnya hampir tidak limbung sama sekali, sedangkan sisa body roll yang sangat minim tertahan sempurna oleh kontur jok. Ditambah pelek 18 inci dan profil ban tipis, rasanya tidak pernah terasa seterhubung ini dengan aspal dalam Mini lainnya.
Saking menyatu dengan jalannya, road noise dari Pirelli PZero pun ikut-ikutan menembus kabin dan menjadi semakinparah ketika kecepatan bertambah. Bahkan 10 speaker Harman Kardon yang terserbar di kabinnya yang mungil itu tidak cukup membantu menghilangkannya. Jujur, kami tidak keberatan, justru menambah unsur fun dalam mobil yang diinspirasikan oleh pendiri mobil Inggris ini.
Fast More Of The Time, Econimocal When Needed
Mesin powerful juga jadi bintang di MINI versi terkuat dan tercepat ini. Kapasitas 1.998 cc dengan turbocharger sama dengan pada Cooper S, namun tweak sana sini membuat output-nya melonjak hingga 231 dk dan torsi maksimum 320 Nm muncul sedini 1.250 rpm. Tidak terlalu mengesankan? Ingat lagi, berat kosongnya hanya 1205 kg, atau kira-kira hanya 70 kg lebih berat dari Honda Jazz. Sebagai gambaran, power to weight ratio-nya yang mencapai 0,19 dk/kg hanya beda 0,1 dk/kg dengan Porsche Boxster versi standar.
Hasilnya, hanya butuh 6,7 detik agar JCW mencapai 100 km/jam dari diam. Kalau saja trek tesnya kering, mungkin kami dapat mencapai waktu klaim 6,1 detik dengan mudah. Sayang, kami tidak sempat menguji launch control yang metode pengaktifannya cukup sulit. Kapasitas kecil tidak menghalangi dalam meraih kecepatan tinggi karena bantuan turbo. Meski tidak bisa teriak karena tenaga maksimum sudah dicapai dari 5.200 rpm - 6.000 rpm, enaknya distribusi tenaga sangat rata dan terasa terus-terusan mengisi.
Suara perpindahan gigi pada mode Sport ala ‘DSG Fart' sempat membuat kami mengira kalau unit ini menggunakan transmisi dual clutch. Sama juga dengan waktu berpindahnya yang sangat cepat hingga kami terkaget-kaget kalau torque converter masih menjadi sumber yang menaik-turunkan gigi pada hot hatch ini. Kalau mencari suara burble ala-ala sports car, cukup turunkan gigi pada rpm tinggi via paddle shift dalam mode Sport saat katup elektronik di knalpot membuka .
Tenang, tidak melulu soal ngebut kok. Pesaing VW Golf R ini juga bisa digunakan sebagai sarana pamer. Pindahkan mode selector ke Green, seketika JCW menjelma menjadi city hatchback yang sopan. Perpindahan gigi halus, output gas yang smooth hingga suara knalpot yang diredam hampir membuatnya tidak dapat dibedakan dengan varian MINI lainnya. Bawa hatchback berkelir Rebel Green dan atap kontras merah ini ke lobi pusat perbelanjaan Jakarta dan orang akan berpikir, "is it early Christmas?" • (otomotifnet.com)
Data Spesifikasi:
Mesin: MINI TwinPower Turbo Technology 4-silinder segaris 1.998 cc dengan Valvetronic, Double Vanos dan turbocharger Output Maksimum: 231 dk @ 5.200 - 6.000 rpm Torsi Maksimum: 320 Nm @ 1.250 - 4.800 rpm Transmisi: Otomatis 6-percepatan dengan Steptronic Dimensi (p x l x t): 3.874 mm x 1.727 mm x 1.414 mm Wheelbase: 2.495 mm Ground Clearance: 143 mm Sistem kemudi: EPS (Electronic Power Steering) Suspensi Depan: Single-joint Strut Axle dengan Electronically Controlled Dampers Suspensi Belakang: Multi-Link Rear Axle dengan Electronically Controlled Dampers Rem Depan / Belakang: Ventilated Disc / Disc Ukuran Ban: 205/45R17 Kapasitas Tangki: 44 liter Harga: Rp 829.000.000 off the road
Data test:
0-60 km/jam: 3,5 detik 40-80 km/jam: 2,8 detik 0-100 km/jam: 6,7 detik 0-201 m: 9,7 detik 0-402 m: 14,7 detik Data Konsumsi Dalam Kota: 10,8 km/liter Luar Kota: 12,3 km/liter Konstan 60 km/jam: 23 km/liter @ 1.500 rpm gigi 6 Konstan 100 km/jam: 19,6 km/liter @ 2.050 rpm gigi 6
Testimoni
Aditya Widiutomo, 21 tahun
Volkswagen Scirocco
Suspensi MINI JCW terasa perubahan dibanding generasi sebelumnya yang keras, kini juga lebih empuk dari Scirocco. Interior MINI juga banyak menawarkan fitur dan desain yang menarik dibanding pesaingnya yang cenderung membosankan. Sayang kabin terasa cukup sempit. Transmisinya juga terasa kurang cepat dibandingkan DSG dari Scirocco.
Pesaing
Renault Megane R.S. 265
Mesin: 4-silinder 1.998 cc dengan turbocharger
Tenaga / Torsi: 265 dk @ 5.500 rpm / 360 Nm @ 3.000 rpm
Transmisi: Manual 6-percepatan
Harga: Rp 749.000.000 off the road
Volkswagen Scirocco R 2.0
Mesin: 4-silinder 1.984 cc dengan turbocharger
Tenaga / Torsi: 261 dk @ 6.000 rpm / 330 Nm @ 2.500 - 5.000 rpm
Transmisi: Dual-clutch 6-percepatan (DSG)
Harga: Rp 821.000.000 off the road
Editor | : | Otomotifnet |
KOMENTAR