Eropa – Indonesia yang berencana menggelar balap MotoGP pada 2017 bakal terganggu oleh Finlandia, karena Dorna sebagai penyelenggaraan MotoGP tidak percaya Indonesia bisa menggelar MotoGP pada 2017.
Sebelum ramai pemberitaan Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP, Finlandia sudah lebih dulu menyatakan niatnya, tepatnya pada bulan April lalu. Mereka sedang membangun Kymi Ring yang memiliki panjang 4,8 km.
Ketika itu kabarnya pihak sirkuit sudah mencapai kesepakatan dengan Dorna Sports untuk menggelar MotoGP pada 2017. Ketua Asosiasi Motorsport Finlandia, Kari O. Sohlberg menyebut sirkuit ini bisa buat menggelar balap F1, tetapi itu bukan tujuan utamanya karena perlu biaya besar.
“MotoGP dan Superbike serta seri balap seperti GP2, GP3 dan DTM cocok buat rencana kami,” kata Sohlberg saat itu. Finlandia sejak 1982 menghilang dari kalender MotoGP dan kemungkinan sirkus MotoGP setelah 35 tahun kembali ke negara Skandinavia.
Pada 1982 balap motor di Finlandia berlangsung di sirkuit jalanan di Imatra. Kini Finlndia memiliki sirkuit Kymi di dekat kota Kausala atau 110 km sebelah timur laut ibu kota Helsinki.
MotoGP Indonesia 2017. Progress Lambat Tapi Belum Batal
Setelah selesai pada 2016 nanti, Kymi Ring akan jadi sirkuit pertama di Finlandia yang mendapat FIA Grade 2. Diusahan untuk menggelar balap MotoGP.
Finlandia memiliki peluang bagus, karena Dorna tidak percaya GP Indonesia bisa di 2017. Sementara Thailand dengan sirkuit Buriram punya kesempatan pada 2018, setelah menjalani kontrak 3 tahun dengan balap superbike (WSBK).
“Finlandia bekerja sangat profesional, mereka memiliki semua rencana dan dokumen yang telah kami minta, sangat tepat waktu diajukan dan disampaikan,” kata Carmelo Ezpeleta kepada speedweek.com.
Namun sejauh ini, biaya konstruksi belum dijamin sepenuhnya, meskipun pemerintah provinsi dan semua menteri-menteri terkait berdiri di belakang pembangunan sirkuit balap itu.
Kalau bisa Indonesia harus lebih baik dari apa yang telah dilakukan Finlandia agar tetap dapat jatah menggelar MotoGP. Pada 2017 Dorna mungkin memperbanyak jumlah kalender balap dari 18 menjadi 19 atau 20 ronde. (otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR