Monte Carlo – Pemenang reli Monte Carlo, Sebastien Ogier mengakui pertarungannya dengan Kris Meeke di seri pembuka kejuaraan dunia reli (WRC) 2016 ini sama beratnya seperti melawan Sebastien Lob di beberapa tahun sebelumnya.
Kris Meeke yang bernaung di tim Abu Dhabi Total mengendarai Citroen DS3, menghimpun kekuatan sejak dua etape awal hari Kamis (21/1). Kemudian berlanjut pada hari berikutnya, di mana Sebastien Ogier terus menempel dan akhirnya memimpin sejak SS5.
“Kris hebat dengan kecepatan yang sungguh kuat, pertarungan tahun ini tidak semudah ketika melawan Loeb,” kata Ogier, pemenang reli Monte Carlo tahun lalu.
“Setiap kali saya mengambil langkah sedikit hati-hati pada bagian yang sulit di tahapan, ia segera mengejar lagi,” jelas pereli tim VW ini.
Ogier berhasil meningkatkan keunggulan 30 detik pada permulaan hari ketiga, sebelum akhirnya pertarungan keduanya berhenti lebih awal. Meeke berhenti di SS12 karena girboks mobilnya rusak setelah menghantam batu.
“Pada lintasan aspal normal, Anda mulai merasa aman di 30 detik,” kata Ogier mengakui. “Sulit untuk mengejar ketertinggalan pada kondisi normal dan Anda harus berpikir terus untuk menang,” lanjutnya.
Tetapi di Monte Carlo, menurutnya, keunggulan 30 detik bisa hilang hanya karena salah pakai ban atau ada saingan yang mengambil risiko lebih pada lintasan es.
Ogier tidak mau ambil risiko pada empat tahapan tersisa setelah Meeke rontok, tetapi masih bisa memenangkan dua tahapan termasuk kemenangan di power stage.
Juara dunia tiga kali berturut-turut (2013-2015) ini, kini memimpin klasemen dengan perolehan 28 point. Posisi kedua ditempati rekan setimnya Andreas Mikkelsen (19) dan pereli tim Hyundai Thierry Neuville (15).
Akankah Ogier kembali mendapat perlawanan dari Meeke pada putaran kedua di Swedia (12-14/2), yang permukaan lintasan dipenuhi salju? Tahun lalu Ogier menang di sini. (otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR