Jakarta - Honda BR-V sebenarnya sudah mewakili sosok mobil baru yang oke, meski banyak yang mencibir kalau mobil ini hanya sekedar Honda Mobilio yang ditinggikan, atau tak lain dari Honda Brio SUV.
Apa tanggapan Honda terhadap cibiran ini? "Gak bisa dipungkiri semua anggapan itu. Bapak ibunya sama, pasti ada kesamaan. Karena kita punya satu platform yang bisa dijadikan berbagai model, ini sudah menjadi tren dunia, tak hanya Honda saja," ujar Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Prospect Motor, Jonfis Fandy.
Dilanjutkan Jonfis, justru langkah ini dianggap sebagai cara yang cerdas dari Honda untuk menawarkan mobil-mobil yang berkualitas namun bisa ditawarkan dengan harga yang terjangkau.
"Ini merupakan salah satu yang paling cerdas dari Honda menurut saya. Dengan begitu juga Honda bisa maju. Cost jadi murah, sehingga budgetnya bisa kita alihkan ke biaya service Honda yang jadi lebih murah, semacam subsidi silang," beber Jonfis.
Tapi apa dengan begitu Honda BR-V benar-benar hanya Honda Mobilion yang ditinggikan? jawabannya jelas tidak. "Paling susah itu sebenarnya bikin platform. Bagaimana caranya tetap optimal untuk dijadikan berbagai model kedepannya," kata Jonfis.
Pastinya tetap ada penyesuaian yang serius dilakukan Honda, tak hanya sekedar ditinggikan. "Selain ground clearance, kan wheelbase serta suspensi juga harus disesuaikan agar mobil tidak limbung. Juga ban kita besarkan agar serasi. Ini kan butuh biaya banyak, tidak mungkin bisa menawarkan harga murah kalau semuanya harus mulai dari awal," tambahnya.
Sehingga, Jonfis menilai, tidak masalah kalau ada anggapan Honda BR-V tak lain dari Honda Mobilio yang ditinggikan atau Brio SUV. Justru ini menunjukkan bagaimana Honda bisa jauh lebih fleksibel dalam menawarkan produk yang sesuai dengan masyarakat, baik secara spesifikasi sampai harga jualnya.
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR