Jakarta - Agresifitas Garansindo Group sebagai authorized distributor berbagai merek mobil dan motor premium di Indonesia, membuatnya disangkut pautkan dengan gosip mundurnya Mabua sebagai pemegang merek Harley-Davidson.
Banyak pihak berspekulasi, Garansindo Group menjadi salah satu kekuatan paling berkompeten meneruskan sepak terjang moge Amerika tersebut di Tanah Air. Buktinya, beberapa merek yang berguguran mampu kembali dibangkitkan.
Contoh paling sukses ketika pertengahan 2010, Garansindo Group mulai menjual Jeep setelah dilepas agen resmi sebelumnya. Mobil yang dahulu enggan dipilih konsumen karena harga jualnya yang turun, kini jadi salah satu mobil dengan resale value sangat baik.
Begitu juga dengan sepeda motor, Ducati sedang dalam usaha kembali disehatkan. Garansindo Group juga sedang berupaya untuk menghidupkan Peugeot Scooter yang sejak awal kurang populer di Indonesia. Sayangnya, untuk Harley-Davidson, Garansindo Group belum terlalu tertarik.
Hal ini disampaikan CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah. "Untuk saat ini kita masih fokus dengan program-program yang sedang dijalankan. Tidak ada rencana untuk mengambil alih Harley-Davidson," bebernya ketika dihubungi hari ini (8/3)
Untuk sepeda motor, pria yang akrab di sapa Memet ini juga menjelaskan jika pihaknya masih berkonsentrasi pada Ducati, Peugeot Scooter dan motor listrik Zero. Pengembangan dealership dan layanan aftersales yang memuaskan konsumen motor-motor premium sedang digarap serius.
Selain itu masih ada juga proyek motor listrik antara PT Garansindo Inter Global (GIG) bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang sedang dikembangkan untuk menjadi produk masal.
"Ya sementara kami masih fokus pada motor-motor premium yang sudah ada," tutupnya. (otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR