Jakarta - PT. Hyundai Mobil Indonesia (HMI) baru saja secara resmi merilis All New Hyundai Tucson di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 (7/4). Meski sekilas terlihat benar-benar baru, namun ternyata masih ada bagian yang diturunkan dari generasi sebelumnya.
Yes, benar. Apa lagi kalau bukan jantung yang tertanam di bawah kap mesin. All New Hyundai Tucson masih menggunakan mesin bensin Nu 2.0 yang bertenaga 155 dk dengan teknologi MPI (multi point injection) dan D-CVVT, yang dipasangkan ke transmisi otomatis 6-percepatan dengan shiftronic.
Padahal kalau mengintip versi globalnya, All New Tucson sudah ditanamkan mesin 1.6 L T-GDI.
Selain kapasitasnya yang lebih kecil yaitu 1.591 cc, teknologi yang dihadirkan juga lebih canggih, seperti gasoline direct injection dan turbocharger, memberikan tenaga lebih besar dan konsumsi bahan bakar lebih hemat.
Belum lagi transmisi juga sudah mengaplikasi DCT-7 atau dual clutch transmission 7-percepatan, yang sudah pasti menimbulkan perpindahan lebih cepat dan seamless.
Lalu, kenapa tidak dibawa ke All New Tucson di Indonesia?
"Teknologi seperti GDI atau turbocharger memerlukan spesifikasi bahan bakar yang sangat tinggi, bensin di kita (Indonesia) belum cukup," terang Boyke A. Setyawan, Product Planning Head PT. HMI.
"Kita sudah pernah uji coba pakaikan yang oktan (RON) 95, itu mesinnya masih ngadat di kondisi stop and go," tambahnya.
Padahal, berkaca dari mesin-mesin yang lebih canggih seperti pada BMW yang sudah GDI dan menggunakan twin-scroll turbocharger atau All New Honda Civic yang juga direct injection dan turbocharged, keduanya diklaim lolos uji coba dengan bahan bakar di Indonesia.
"Kalau Pertamax Turbo (RON 98) jadi masuk, mungkin mesin baru itu bisa kita bawa juga," tutup Boyke.
Hmm, menarik nih sepertinya kalau benar ya...(otomotifnet.com)
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR