Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Antisipasi Masalah MPV Untuk Libur Lebaran

Parwata - Kamis, 23 Juni 2016 | 13:28 WIB

Memang kini pilihan MPV untuk mudik sudah makin banyak, namun perlu juga diketahui setiap masalah yang berpotensi mengganggu liburan

Jakarta - Mendekati libur Hari Raya Lebaran, tidak asing lagi ketika nama MPV atau Multi Purpose Vehicle makin populer. Bagaimana tidak, leganya ruang yang didapat, kapasitas penumpang yang ditawarkan, hingga bentuk yang kini makin eye catching jadi daya tarik utama.

Namun di balik banyaknya pilihan MPV dan aspek menguntungkan yang dimilikinya, selalu ada kekurangan di balik ruang besar yang ditawarkannya. Kali ini OTOMOTIF mengumpulkan beberapa MPV paling populer, serta data spesifikasi, performa, konsumsi, hingga masalah-masalah yang biasa dialami, sebagai panduan worry free ketika libur mudik nanti. 

Isuzu Panther

Jadi salah satu MPV paling legendaris di Indonesia, apalagi kalau bukan karena mesin dieselnya. Memang bukan yang paling modern, namun sistem pembakaran belum common rail mengizinkan Panther menggunakan Solar konvensional, sehingga tak perlu khawatir diajak berpetualang ke pelosok daerah.

Mesin 4JA1L dengan kapasitas 2.499 cc dan turbocharger, menghasilkan tenaga maksimum 80 dk dengan torsi 191 Nm, bahkan mencapai 60 km/jam membutuhkan 10 detik lebih. Namun masalah sebenarnya adalah di satusatunya pilihan transmisi, yaitu manual 5-percepatan.

Namun segi positifnya, suspensi yang empuk akan membuat perjalanan jauh terasa nyaman, selama tidak memikirkan hal seperti body roll atau limbung. Oh iya, jangan lupakan absennya faktor safety seperti Airbag dan ABS, agar ekstra hatihati ketika di jalan nanti ya. •

Data Test

Performa
0 - 60 km/jam: 10,16 detik
0 - 402 meter: 20,81 detik
Konsumsi BBM
Dalam kota: 10 km/l
Luar kota: 14 km/l
Konstan 100 km/jam : 16,65 km/l

Nissan Serena (C24)

Image Serena sebenarnya cukup baik di kalangan MPV, terutama desainnya yang tidak terlalu termakan zaman, pada generasi C24 sekalipun. Dengan mesin berkapasitas 1.998 cc bertenaga 147 dk, Serena di generasi ini memang terkenal cukup boros. Namun masalah yang perlu diperhatikan adalah di sektor kaki-kaki. Meski empuk dan nyaman, namun kadang membuat berayun di kecepatan tinggi.

Solusi paling mudah adalah mengganti dengan sokbreker aftermarket. Kemudian connecting rod stabilizer, bushing dan rack steering juga perlu diperhatikan karena kerap menimbulkan bunyi-bunyi. Jangan lupa juga perhatikan segi pendinginan, terutama di thermostat dan motor extra-fan, tidak mau kan liburan jadi rusak karena harus mogok overheat? •

Data Test

Performa
0 - 100 km/jam: 11,48 detik
40 - 80 km/jam: 5,2 detik
0 - 402 meter: 19,6 detik
Konsumsi BBM
Dalam kota: 9 km/l
Konstan 100 km/jam : 12 km/l

Honda Stream

Fisik berjenis MPV, tapi rasa berkendara seperti sedan. Kenyamanan seperti ini yang biasa dirasakan bila berkendara dengan Honda Stream, baik yang 1.700 atau 2.000 cc. Tapi dengan umur pakai yang bisa mencapai 14 tahun (keluaran 2002) atau 9 tahun (keluaran 2007), tentu butuh persiapan lebih matang. Jangan sampai perjalanan panjang selama libur, malah berbuntut sengsara akibat masalah pada kendaraan.

Untungnya, enggak banyak bagian Stream yang butuh perhatian. Urusan yang lainnya, bisa dibilang enggak ada masalah yang berarti. Satu bagian itu adalah kaki-kaki dan power steering. Itu juga bukan karena penyakit bawaan, tapi lebih ke akibat umur pakai. •

Data Test

Performa
0 - 100 km/jam: 15,1 detik
40 - 80 km/jam: 6,3 detik
0 - 402 meter: 19,8 detik
Konsumsi BBM
Dalam kota: 12,4 km/l
Luar kota: 15,6 km/l
Konstan 100 km/jam : 19 km/l

Toyota Avanza 1.5 - Daihatsu Xenia 1.3

Suspensi keras? Bila memang perjalanan liburan kali ini hanya untuk 3 orang plus sopir, maka bagian ini bisa diakali dengan pemakaian sokbreker aftermarket. Tapi ingat, saat dipakai fully loaded performa suspensi akan mengalami penurunan. Gejala ndut-ndutan juga menghampiri produk kembar ini. Terutama saat melakukan perpindahan gigi dari 1 ke 2 dan juga 2 ke 3. Akal-akalannya untuk urusan yang satu ini adalah dengan memasang volt stabilizer. Selebihnya kedua produk ini, aman terkendali untuk perjalanan jauh. •

Data Test

Performa            Toyota Avanza        Daihatsu Xenia
0 - 100 km/jam       14,1 detik           14,5 detik
40 - 80 km/jam        5,8 detik             6 detik
0 – 402 meter        19,3 detik           19,5 detik

Konsumsi BBM
Dalam kota           9,9 km/l              10 km/l
Luar kota            11,4 km/l             13,6 km/l
Konstan 100 km/jam   12 km/l               15 km/l

Suzuki Ertiga A/T

Kenyamanannya yang membuat Suzuki Ertiga banyak dipilih konsumen. Sudah pasti sangat cocok untuk dijadikan kendaraan pas libur panjang nanti. Sebelum berkencan dengan Ertiga yang bertransmisi otomatis dan berkapasitas mesin 1.373 cc dalam perjalanan panjang, jangan lupa dipersiapkan terlebih dahulu. Seperti pasang filter kabin, agar udara yang masuk diruangan bersih dari debu atau lainnya.

Jangan sampai ketinggalan juga, untuk melakukan pengecekan pada bagan steering rack. Bagaian yang terdeteksi dengan rasa koclak ini, sempat dikeluhkan oleh pengguna Ertiga keluaran awal. Kenyamanan bisa berpengaruh, karena munculnya bunyi yang mengganggu. Disinyalir, sumbernya berasal dari sistem torsion beam pada suspesi bagian belakang. •

Data Test

Performa
0 - 100 km/jam: 15,1 detik
40 - 80 km/jam: 6,3 detik
0 - 402 meter: 19,8 detik
Konsumsi BBM
Dalam kota: 12,4 km/l
Luar kota: 15,6 km/l
Konstan 100 km/jam : 19 km/l

Nissan Evalia

Persiapan untuk perjalanan panjang, pertama-tama adalah mengatasi permasalahan performa mesin di putaran bawahnya yang agak lemot. Paling mudah dan gampang adalah dengan menggunakan bahan bakar minimal RON 91. Penggunaan bahan bakar minimal jenis Pertalite, sangat membantu ketika Evalia harus melakukan stop and go. Makin ngacir performa mesinnya, dengan penggunaan bahan bakar yang lebih bagus.

Urusan suspensi, perhatian utamanya pada bagian depan. Bila dirasakan ayunan yang berlebih saat berkendara, maka siapkan dana untuk menggantian suspensi depan. •

Data Test

Performa
0 - 100 km/jam: 15,5 detik
40 - 80 km/jam: 6,5 detik
0 - 402 meter: 20,2 detik
Konsumsi BBM
Dalam Kota: 10,5 km/l
Luar Kota: 12 km/l
Konstan 100 km/jam: 15 km/l

Hyundai Trajet

Termasuk MPV golongan elit di masanya, Trajet banyak dilirik di pasar mobil bekas menjelang liburan panjang. Tak heran, besarnya ruang yang didapat dan kenyamanan mumpuni jadi alasan. Dengan mesin terbaru yang sudah mengusung CVVT, kapasitas 1.975 cc yang dimilikinya sanggup membawa mobil bertenaga 140 dk ini dari diam ke 100 km/jam dalam 13,4 detik.

Bicara masalah, umurnya yang lumayan tua tidak menghindarkan dari problem kaki-kaki. Sedangkan masalah pengapian, terutama koil, juga perlu diperhatikan. Soal sokbreker, bisa menggantinya dengan kisaran harga dari Rp 750-950 ribu, sedangkan koil dijual Rp 1,3 juta per buahnya. •

Data Test

Performa
0 - 100 km/jam: 13,4 detik
40 - 80 km/jam: 5,74 detik
0 - 402 meter: 19,23 detik
Konsumsi BBM
Dalam kota: 9 km/l
Luar kota: 10 km/l

Daihatsu Gran Max

Kendaraan berbodi maksimum yang satu ini, tentu bisa diandalkan untuk libur panjang. Nah untuk persiapannya bersama Daihatsu Gran Max yang 1.500 cc, perhatikan dulu motor extra fan. Ini bisa terjadi pada kendaraan berkapasitas mesin 1.300 atau 1.500 cc yang umur pakainya sudah di atas 4 tahun. Tanda-tanda dari permasalahan pada perangkat tersebut adalah temperatur mesin yang mudah hot.

Pengguna Gran Max enggak usah kuatir soal urusan mesin. Kebandelannya pada sektor ini, membuat Gran Max sangat jarang sakit. Bagian kaki-kaki jangan sampai terlupakan, seperti tie rod, long tie rod dan bushing-bushing-nya. Bila ada bunyi gluduk-gluduk saat melibas jalan bergelombang, itu dipicu masalah pada bushing lateral rod yang ada di housing gardan. •

Data Test

Performa
0 - 100 km/jam: 13,2 detik
40-80 kpj: 5,6 detik
0-402 m: 18,8 detik
Konsumsi BBM
Dalam kota: 9,5 km/l
Luar kota: 10,9 km/l
Konstan 100 km/jam: 11,7 km/l

Toyota Kijang Innova
(Bensin-Diesel)

Dalam kondisi mesin yang sehat, ada 3 hal yang selalu jadi perhatian pengguna Toyota Kijang Innova. Tarikan kurang responsif, boros dan suspensi yang keras. Untuk urusan tarikan yang kurang responsif, bisa diakali dengan penggunaan bahan bakar yang lebih baik. Kalau biasanya pakai Premium, liburan kali ini coba pakai Pertamax.

Bila mesin dieselnya biasa pakai solar biasa, bisa diganti dengan DexLite. Atau yang lebih bagus lagi, pakai Pertamina DEX. Dengan bahan bakar yang lebih bagus, pembakaran juga akan mengikuti. Itu juga bisa mempengaruhi pada pemakaian bahan bakar. Untuk unit paling tua keluaran 2004, perhatikan performa kaki-kaki Kijang Innova. •

Data Test

Performa Bensin Diesel
0 - 100 km/jam                14,9 detik    9,8 detik
40 - 80 km/jam                 6,6 detik    4,7 detik
0 – 402 meter                   20 detik   17,5 detik

Konsumsi BBM
Dalam kota                      8,3 km/l     8 km/l
Luar kota                      10,2 km/l    14 km/l

 

Editor : Parwata

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

yt-1 in left right search line play fb gp tw wa