Otomotifnet.com - Melakukan perjalanan panjang, sudah pasti kotoran menempel di mana-mana. Enggak hanya bagian eksterior, termasuk juga pada interior.
Tak bersih maka tak nyaman. Begitu lah yang pasti dirasakan jika masuk ke kabin.
Hal-hal seperti sampah remah-remah dan jenis lainnya memang mudah dibersihkan, namun tahu kah cara merawat beberapa bahan spesifik di interior?
Karena interior tidak menggunakan bahan metal berlapis cat yang sama dengan eksterior, perlakuan paling sempurna untuk memberihkannya jelas bukan menggunakan sabun lalu dilap chamois.
Mau melakukan perawatan sendiri? Sudah barang tentu hal itu bisa dilakukan dengan mudah. Apalagi di pasaran sudah banyak cairan pendukung untuk melakukan hal tersebut.
Namun jangan sampai melakukan hal-hal terlarang saat melakukan perawatan. Bisa-bisa enggak hanya bersih yang didapat, tapi juga baret-baret tipis.
OTOMOTIF membagi bahan interior yang paling sering dijumpai dalam kabin menjadi 9 jenis, yaitu hard plastic, soft plastic, soft touch material, leather padded, suede atau alcantara, wood panel, carbon fibre, chrome dan piano black.
Berikut cara perawatan yang paling direkomendasikan berdasarkan masing-masing jenis bahan tersebut.
Plastik Keras
Populasi material ini sudah pasti paling populer. Tidak heran, wujudnya bisa ditemui hampir di setiap mobil yang populer seperti Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Honda Jazz atau Mazda2 lawas.
Bentuknya yang sangat solid hanya menyisakan pori yang sangat kecil, sehingga tidak mudah bagi kotoran untuk hinggap ke bahan ini.
Bagi yang memiliki hard plastic berwarna hitam, biasanya hanya rentan terkena debu.
“Membersihkan material seperti ini sebaiknya tetap memakai microfiber untuk menghindari lecet,” ujar Aldo Kusuma dari usaha detailing Klar Care.
Namun dijelaskan, penggunaan chamois yang bersih sebenarnya tidak apa-apa, bila bahan ini ditemui di bagian bawah door trim.
Sedangkan yang berwarna beige, lebih mudah kotor, misalnya lama-kelamaan menghitam secara alami atau karena tidak sadar sering tersentuh.
Cairan berbahan silikon biasanya cenderung hanya berfungsi untuk memberi kilap lebih atau wet-look pada bahan ini.
Untuk membersihkannya, cairan berbasis foam cleaner yang menjanjikan deep cleaning (Tuff Stuff, Turtle Wax, Scotch Gard) dapat perlahan menghilangkan kotoran menghitam tersebut.
Plastik Lembut
Memang material ini tergolong jarang, namun bisa ditemui di beberapa mobil low end, seperti pada dasbor dan door trim bagian atas Hyundai Grand Avega. Meski sama-sama plastik, membersihkan bahan satu ini perlu ekstra-hati-hati, karena mudah sekali menimbulkan baret yang akan sangat terlihat.
“Membersihkannya lebih baik pakai kain basah, kemudian dikeringkan dengan microfiber,” ujar Taufik Hidayat, Ketua Umum Grand Avega Community yang sudah lama berhadapan dengan material ini di komunitasnya.
Penggunaan cairan berbasis silikon akan membuatnya terlihat mengkilap, namun sangat rentan dengan fingerprint dan menangkap debu, sehingga tidak disarankan.
Material Lembut (Soft Trouch)
Terlihat seperti kulit, tetapi bukan. Bahan ini biasanya standar di mobil premium, hanya saja tidak seluruh bagian soft touch. Ciri khas materialnya, bahan ini terasa lembut bila ditekan. “Beda dengan plastik, bahan ini memiliki pori, sehingga mudah menyerap kotoran.
Kalau kena air sebenarnya tidak apa-apa, tetapi lebih baik cepat dikeringkan dan dibersihkan agar tidak berjamur,” terang Mikhael Evert Georgio Hutabarat, owner gerai detailing Schone Auto.
Juga dijelaskan, cairan berbasis silikon haram hukumnya untuk bahan yang satu ini, karena setelah menyatu dengan pori soft touch, akan mengubah warnanya sekalinya terkena sinar UV dari matahari. Soal bahan untuk membersihkan, applicator pad berbahan halus seperti kain microfiber atau spons paling disarankan.
Lapis Kulit
Bahan yang satu ini enggak hanya ada di bagian jok saja. Door trim atau bahakan juga pada bagian dasbor ada yang menggunakan lapis kulit.
Bila permukaannya kotor, sangat mudah untuk dibersihkan. Tinggal semprotkan cairan pembersih khusus kulit atau interior cleaner.
“Setelah disemprot, lalu gosok dengan kain bersih secara merata. Sedikit ditekan agar kotoran yang membandel bisa terangkat,” ujar Eppy dari Padi Car Leather Seat di Jl. Pos Pengumben, Jakbar.
Bilamana noda yang menempel masih membandel, jangan sekali-kali disikat dengan bahan yang kaku. Malah bikin rusak permukaan kulit.
Suede
Jangan bersihkan suede dengan pembersih yang berbahan cairan. “Itu karena bahan ini sangat sensitive terhadap cairan alias gampang menimbulkan bercak,” jelasnya.
Pakai sikat khusus yang berbahan lembut dan untuk membersihkan bercaknya, jangan di bagian yang kotor itu saja. Kudu melebar dan itu buat mencegah perubahan warna pada suede.
Bahan suede mudah menangkap debu dan oleh karenanya, cara bersih-bersihnya bisa dengan vacuum cleaner atau dilap saja dengan kain bersih. Kalau memungkinkan, suede juga bisa dibersihkan dengan cairan khusus.
Oh iya, karena mudahnya kotoran seperti remah untuk menyatu ke bahan ini sekalinya tertekan kain lap, penggunaan lint roller sangat direkomendasikan untuk mengangkat kotorannya terlebih dahulu sebelum dibersihkan lebih dalam.
Panel kayu yang kebanyakan ada di mobil-mobil Indonesia berbahan dasar sama dengan carbon fibre, yaitu kayu yang ditutup dengan pernis sehingga terlihat glossy. Karena pernis ini, membersihkannya relatif mudah, bisa dengan lap biasa.
“Sebenarnya membersihkan wood panel ini relatif mudah. Tetapi kalau bias, di akhir tetap manfaatkan microfiber sampai benar-benar bersih hingga tidak meninggalkan jamur,” jelas Mika, panggilan akrab Mikhael dari Schone Auto.
Namun bila bertemu jenis open-pore atau yang tidak ada pernis tambahan seperti pada All New Toyota Fortuner atau Audi A6, sebaiknya lebih berhati-hati karena lebih mudah lecet bila ditekan terlalu keras.
Bekas air yang biasanya malah bikin permukaan berlapis krom terlihat kotor. Makanya setelah dicuci atau terkena air hujan, pastikan enggak ada air yang menempel.
Keringkan air dengan kain microfiber dan kemudian berikan permukaan panel berlapis krom dengan metal polish yang berbahan cair. Jangan terlalu ditekan, ini yang membuat lama kelamaan krom jadi kusam.
Saat bersih-bersih bagian yang dikrom, pakailah 2 lembar kain. Satu dipakai untuk memoles dan yang lainnya dipakai setelelah kotoran terangkat.
Dibandingkan pada eksterior, krom di dalam kabin biasanya juga lebih sensitif, sama seperti bahan piano black.
Hal ini mudah saja menimbulkan baret halus ketika mengelap permukaan menggunakan lap yang terlalu ditekan saat masih ada debu.
Karbon
Dengan alasan tampil lebih sporti, maka beberapa bagian kendaraan dilapis karbon. Urusan perawatannya, enggak jauh beda dengan permukaan yang dicat.
Itu karena pelapisan karbon paling akhir dengan menggunakan pernis. Jadi perawatannya hanya dengan kain lap untuk menyeka debu yang menempel.
Piano Black
Ada beberapa kendaraan yang bagian-bagian tertentunya berlapis piano black, salah satunya seperti pada bagian dasbor, terutama fascia dan konsol tengah. Bagi Irfan SJ Motor ini merupakan bagian yang cukup sensitif.
“Salah pilih kain untuk membersihkan kotoran, bisa menimbulkan baret-baret balus,” jelas Irfan.
Oleh karena itu, debu yang menempel pada bahan piano black membersihkannya pakai bahan kain microfiber.
Itu juga jangan terlalu ditekan, karena beresiko membawa debu berukuran mikro tetap membuat baret-baret halus pada permukaan yang sensitif ini.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR