Baik head unit, CD, sampai ke hal kecil seperti volume, beberapa hal berkaitan audio ini harus diperhatikan saat melakukan perjalanan panjang
Jakarta - Menjelang libur Lebaran, bukan hanya eksterior dan interior yang disiapkan untuk sepanjang perjalanan. In car entertainment pun harus mendapat perlakuan yang sama, seperti yang sudah OTOMOTIF bahas pada beberapa waktu lalu. Namun bila sudah ada di perjalanan, adakah hal-hal penting yang harus diketahui? Tentu saja.
Sama seperti perlakuan terhadap mesin dan mobil itu sendiri, banyak hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan soal audio atau biasa disebut “dos and don’ts”. Mulai dari perlakuan pada media seperti USB dan CD, lalu terhadap head unit seperti layarnya dan hal-hal basic, berikut beberapa yang harus diperhatikan.
Head Unit
Secara garis besar, head unit terbagi dua berdasarkan ukuran frame, yaitu Single-DIN dan Double-DIN. Untuk jenis Single-DIN yang biasanya lebih simpel, Andre Nugroho Biantara, owner Indra Car Audio Purwokerto, berpendapat lebih baik selalu dimatikan terlebih dahulu sebelum akan mematikan mesin.
Kemudian karena CD biasanya jadi andalan utama jenis player ini sebelum ada USB Flash Drive, kualitas keprimaan CD pun harus selalu dijaga dan harus selalu dihindari fisik yang berbaret-baret. Sedang untuk Double-DIN, concern utama adalah soal brightness LCD.
“Untuk layar, lebih baik dimatikan saja bila mengemudi di malam hari karena bisa mengganggu konsentrasi,” terang Eddie Soesanto, owner Cartens Autosound Fatmawati. Namun bagi yang tetap membutuhkan visual, lebih baik diset ke auto brightness atau redup ketika digunakan saat gelap.
Preferensi Media
Ada radio, CD, DVD dan USB Flash Drive. Yang mana yang sebaiknya digunakan ketika melakukan perjalanan jauh? “Kalau keluar kota, lebih baik menggunakan USB karena kapasitasnya yang lebih besar dibanding CD. Penggunaan radio justru akan menyulitkan karena perlu mengatur ulang frekuensi tiap kali pindah kota,” jelas Andre.
Namun pemilihan USB Flash Drive juga harus disesuaikan, tentu besarnya kapasitas tidak akan sebanding jika perlu mencolok media penyimpan raksasa seperti hard disk eksternal. Menggunakan ukuran kompak sangat disarankan. Sedangkan bila memakai koneksi smartphone via USB, sebaiknya kabel tidak mengganggu gerakan tangan, seperti di sekitar tuas transmisi.
Volume
Dilema volume terlalu kecil semua jadi tidak dengar, tapi terlalu keras kabin jadi berisik? “Agar sesama anggota keluarga masih bisa mengobrol dengan jelas, volume lebih baik ada di sekitar 80-90 dB saja,” tutur Eddie.
Bila HU tidak ada indikator dalam dB, level kekencangan ini mudah saja diukur, cukup diturunkan bila ada salah seorang penumpang yang tidak terdengar saat berbicara. Meski sederhana, namun jangan lupa untuk mengatur volume ini via tombol di setir atau paling minimal menggunakan kenop, karena menaik-turunkan via layar sentuh sangat mengurangi konsentrasi mengemudi.
Perawatan Media
Baik CD maupun USB, semua jenis media ini mempunyai perlakuannya sendiri-sendiri. Compact disc terlebih dahulu. Bila sedang meninggalkan mobil atau lama tidak digunakan, sangat direkomendasikan untuk mengeluarkannya dari dalam player. “Kalau pada siang hari dan mobil terjemur berjam-jam, CD bisa rusak akibat kepanasan,” ujar Andre.
Membersihkan CD pun tidak bisa menggunakan sembarang lap untuk menghindari baret. Microfiber paling disarankan, tetapi sebaiknya meniup debu-debunya sampai minim terlebih dahulu. “Lebih baik CD selalu dalam kondisi bersih agar tidak merusak mekanik dan mata optik,” tambah Eddie.
Sedangkan USB Flash Drive tidak masalah dicolok terus menerus, karena menurut Eddie, mencabut dalam keadaan menyala bisa merusak data. Bila ingin membersihkan interior, baru dicabut agar tidak sengaja tersenggol oleh gerakan tangan.
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR