Ketertarikan akan dunia modifikasi membuat pemilik Honda Brio beraliran street racing ini tak pernah berhenti belajar
Otomotifnet.com - "Karena pertama kali main modifikasi masih belum ikut komunitas, jadi masih awam dan belum tahu konsep yang jelas,” tutur Anjar Dewantoro, yang sekarang bernaung bersama Honda Brio Community (HBC ).
Awalnya hanya tahu ubahan standar tanpa konsep yang jelas. Iseng-iseng ikut kontes, tapi tak pernah membawa pulang piala.
Dari beberapa kontes yang diikuti, membuatnya banyak belajar dengan para juri, tentang bagaimana cara agar bisa masuk kriteria penilaian maksimal.
“Setelah banyak bertanya dan belajar dari para juri kontes modifikasi, akhirnya konsep mobil ini mulai jelas dan dipilih aliran street racing,” ungkap pria ramah ini.
Setelah konsep yang jelas, ak hirnya dapat membuahk an hasil dengan menang dalam beberapa event kontes.
Kesan racing sangat terlihat dari eksterior, seperti penambahan panel karbon di beberapa titik. Pada bagian interior, dengan memasang roll bar 6 titik dan menggunakan jok Bride. Yuk lihat detail yang lainnya. •
Bodi
Tidak terlalu banyak ubahan yang terjadi pada bodi, hanya menambahkan beberapa part racing berbahan karbon dibeberapa titik bodi, seperti yang terlihat pada kap mesin dan kaca spion.
Pelapis full body menggunakan wrapping bunglon Oracal 970. Bagian bumper dibuat sedikit lebih berisi dan menghilangkan logo Honda pada bagian gril depan.
Penambahan side skirt di bagian depan dan samping, juga ada tambahan diffuser pada bumper depan dan belakang agar bodi lebih terlihat berisi.
Bagian pintu depan diubah model gunting, tetapi masih belum menggunakan motorized. Nah di sini tingkat tersulit dari semua pengerjaan eksterior, karena memakan waktu yang cukup lama dalam proses pemasangannya, khususnya untuk membuat pintu tetap presisi.
Ruang fender yang sempit juga jadi kendala saat mengebor dudukan pintu, karena akan membuat overfender.
“Untuk meminimalisir fender terlalu keluar, pelat dalam fender disobek dan dilas kembali. Jadi ada celah tambahan 1-2 cm,” ujar Anjar. Head lamp menggunakan model proyektor dengan tambahan HID buat penerangan di kala gelap. Dengan demikan pula tampilan terkesan lebih sporty.
64 Titik Panel Karbon
Nuansa racing terlihat dari beberapa panel karbon yang terpasang di bodi, seperti yang terlihat pada kap depan, spion, gril dan side skirt. “Dipasang panel karbon agar lebih kental nuansa racing,” ujar pria berpostur gemuk ini.
Selain ada di bagian luar, panel karbon juga terlihat di bagian dalam, seperti pada bagian spidometer.
Hanya saja, saat pemasangan mengalami sedikit kesulitan, karena posisi roll bar yang membuat spidometer tak dapat dibuka dan harus mencopot roll bar terlebih dahulu untuk membukanya.
Mesin
Karena dari awal sudah ditetapkan mengusung konsep racing, mesin pun mendapat sedikit ubahan. Kepala silinder sudah di-porting polish stage 1, agar mendapatkan tenaga yang maksimal dan efisiensi bahan bakar.
Tidak hanya itu, upgrade sektor mesin termasuk juga pemasangan piggyback Dastek Q4+. Hasilnya, tenaga total mencapai 128 dk, naik 28 dk dari normalnya yang hanya 100 dk.
“Tingkat kesulitan di bagian mesin saat seting ECU dan open filter-nya,” ungkap pria berumur 34 tahun ini. Tetapi setelah dapat settingan yang pas, akselerasi jadi lebih responsif dan bertenaga.
Audio
Ini dia yang paling beda. Walaupun terlihat racing, tapi pemasangan perangkat audio tak ketinggalan. Lihat saja, kabin yang seharusnya digunakan untuk tempat duduk penumpang, malah diisi dengan perangkat audio lengkap.
Menggunakan head unit dari Pioneer, 2 subwoofer LM Audio 12 inci dan LCD monitor 19 inci yang berada di kabin belakang, tujuannya menambah nilai plus pada saat kontes.
Yang terlihat keren dan bagus itu memang butuh perjuangan saat pemasangannya. Buktinya, kesulitan terjadi di bagian kosmetik karena ada roll bar yang sudah terpasang lebih dulu.
“Jadi harus didesain sesuai posisi yang sudah ada,” terang Anjar. Untuk pemasangannya dipercayakan ke MJM Audio di Depok.
Kaki-Kaki
Pada bagian ini kaki-kaki tidak terlalu banyak ubahan yang terjadi, hanya mengganti pelek dengan lansiran RPF 01 Enkei berdiameter 15 inci dibalut ban Achilles ATR Sport. Sengaja tidak terlalu besar, karena memang mengejar tema street racing.
Suspensinya menggunakan coilover Tein Supercompact, agar menunjang mobilitas keseharian, karena mobil ini masih digunakan untuk aktifitas sehari-hari. Selain itu juga karena mengejar konsep.
“Konsep street racing sesuai regulasi mengharuskan memakai coilover,” tutur pria yang bermukim di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur
Data Modifikasi Honda Brio 2012:
Mesin
Open filter K&N, kabel ground wire, kompresor angin HKS, oil skuntenk, XCS 3 Hurricane, Porting Polish, busi racing Iridium, full Exhaust by ADR Sport, Injector 2.000 cc, piggyback Dastek Q4+ Eksterior: Wrapping bunglon Oracal 970, J’S Racing spoiler, Body kit Modulo, Head lamp Projector with lip eye, gril custom, Gullwing Door
Interior
Panel karbon full 64 titik, jok Racing Bride, Roll bar 6 titik, Engine start by No Doubt
Audio System
Head Unit Pioneer, 3 coaxial Pioneer, pilar 3 way, 2 subwoofer LM Audio 12 inci, Custom kapasitor, DVD Pioneer 185 7 inci, LCD monitor 19 inci
kaki-kaki
Pelek RPF 01 Enkei R 15 inci, ban Achilles ATR Sport, Coilover Tein Supercompact
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR