Jakarta - Melihat sekilas, memamng seperti tidak ada yang berubah dari tampilan Mitsubishi Mirage. Namun, begitu didekati, tampang luarnya cukup banyak ubahan yang membuat citycar andalan Krama Yudha Tiga Berlian ini terlihat lebih dewasa.
Bumper depan dan belakang baru, dibuat lebih terlihat sporty dan kekar. Kemudian guna memberikan kesan dinamis, kap mesin dibuat meninggi di bagian tengah, tidak polos seperti model sebelumnya.
Masuk ke dalam kabin yuk, apa saja sih yang berubah? Dasbor masih sama, hanya beda pada permainan pilihan warna yang lebih bernuansa gelap. Makin elegan makin berkelas, meski sayang, pemilihan corak pelapis kursi masih terlalu mencolok.
Posisi duduk juga masih sama, dengan pandangan luas baik ke depan, ke sampiang maupun belakang melalui spion tengah. Meter cluster juga masih sama, hanya warna backgorund yang dibuat beda.
Kursi belakang sekarang sudah terdapat tiga headrest, dan bisa dinaik-turunkan. Begitu juga dengan sandaran kursinya yang kini bisa dilipat sampai 90 derajat, lumaya bikin bagasi makin luas saat harus angkut barang.
Mesin dinyalakan cukup dengan memencet tombol Start/Stop di dasbir sebelah kanan setir. Asiknya, mesin 3 silinder 1.2 liter yang masih sama dengan model sebelumnya tidak terasa bergetar layaknya mesin-mesin dengan silinder tiga.
Redaman kabin juga cukup baik meredam suara mesin saat idle. Sekarang pindahkan tuas pada posisi D. Oiya, transmisi CVT Mirage hanya menyediakan lima opsi, D untuk maju, R untuk mundur, N untuk Netral dan B saat butuh tenaga dan akselarasi lebih seperti di tanjakan ekstrem.
Begitu maju, transmisi CVT tersebut cukup baik mengirim tenaga 79 dk dan torsi 100 Nm dari mesin ke sepasang roda depan. Akselarasi terasa ringan. Asiknya lagi, Mitsubishi sudah melakukan revisi pada sistem kemudinya, sehingga putaran setir lebih ringan dan presisi saat kecepatan rendah.
Dengan handling yang lincah, redaman suspensinya memang masih terasa empuk, namun bukan berarti membuat Mirage jadi limbung. Cukup oke untuk meliuk-liuk di padatnya lalu lintas. Sayang, belum bisa jajal kecepatan tinggi karena terbatasnya lahan tes.
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR