Bandung - Ketika membeli mobil bekas yang pernah digunakan sebagai armada taksi, permasalahan yang muncul adalah kilometer yang sudah tinggi atau biasa disebut 'mobil capek' karena digunakan sebagai angkutan umum yang pasti telah menempuh jarak hingga ratusan kilometer (Km).
Hal ini juga dirasakan oleh para pengguna Mercedes-Benz E 200 Kompressor eks Silver Bird yang tergabung di komunitas My Benz Community.
Namun, hal tersebut ternyata tidak menyurutkan niat para anggota MBC untuk tetap memilih tunggangan eks taksi ini. "Mobil saya sudah 230 ribu km, buat mobil sekelas Mercy pasti berat. Tapi kita santai saja, malahan kita berangkat ke Bandung ngebut 170 km/jam tidak masalah," papar Dicky Wirawan, Ketua 1 MBC.
Lanjut Dicky, hal ini karena Blue Bird mengklaim perawatan armadanya cukup rapi dan jika sudah waktunya service ya pasti diservice. "Untuk taksi biasa aja (Limo) cukup dirawat, apalagi Mercy. kuncinya di perawatan mobil," tambahnya.
Sementara itu Sekertaris Jenderal MBC, Leo Harwidono menambahkan kalau service rutin dijalankan pasti ada pergantian spare part secara rutin sesuai km. "Spare part yang diganti juga istilahnya tidak ngaco, kalaupun menggunakan spare part KW sudah yang sesuai riset," jelas Leo.
Dengan alasan tersebutlah, para anggota MBC yakin memilih Mercy eks taksi sebagai tunggannya. Dan dengan bergabung di MBC, semua permasalahan terkait Mercy eks taksi ini bisa diselesaikan dengan berdiskusi sesama anggota.
Editor | : | Arief Aszhari |
KOMENTAR