Otomotifnet.com - Lewat mesin generasi terbaru dengan teknologi i-get atau Italian Green Experience Technology, Vespa menawarkan skutik klasik modern yang diklaim lebih bertenaga, hemat bensin dan nyaman. Maklum mesin lama dikeluhkan getar dan kurang bertenaga.
Untuk membuktikannya, OTOMOTIF melakukan test ride Vespa Sprint 150 3V i-get dan Vespa Primavera 3V i-get, melanjutkan sesi first ride yang sudah dilakukan Mei silam. Benarkah jadi lebih nyaman? Berikut rangkumannya.
Desain
Vespa tetap menawarkan desain yang klasik namun modern, persis generasi sebelumnya. Bedanya ada pada beberapa pilihan warna baru. Rosso matt atau merah dof dan verde muschio atau hijau tua kini ada pada Sprint.
Sedang Primavera tampil mewah dengan kelir grigio sete atau abu-abu sutera, semacam putih dengan efek lembayung.
Perbedaan kedua varian tentu dari detail, Sprint cenderung lebih sporti dengan lampu kotak dan pelek berjarijari banyak dan diameter besar, sedang Primavera lebih klasik dengan lampu bulat dan pelek kecil.
Fitur & Teknologi
Fitur baru bisa ditemukan adanya USB port di konsol boks di bawah setang. Untuk membuka jok juga lebih mudah, disediakan tombol di samping kunci kontak. Tombol ini bekerja secara elektrik. Yup benar! persis Vespa GTS atau beberapa varian lain di atasnya.
“Kerjanya dengan aktuator secara elektrik. Sedang tuas daruratnya ada di konsol boks. Untuk jaga-jaga kalau kondisi aki sedang tidak prima,” beber Yudi Riswanto, Technical Trainer Manager PT Piaggio Indonesia (PID).
Jujur saat bawa unit tes dan pertama masuk SPBU ketika mau isi bensin sempat agak panik, karena reflek cari lubang kunci di jok, eh tapi enggak ada. Tenang sebentar baru inget, kalau cukup pencet tombol di sebelah kunci. Tapi posisi kontak harus di tengah antara on dan off ya. Duh hampir bikin malu nih, hehee...
Nah, jika melongok ke bawah baru terlihat perbedaan signifikan. Cover CVT berubah total desainnya cenderung lebih modern dan rata. Di dalamnya, kampas kopling dan rumahnya dirancang ulang. “Di bagian dalam driven pully-nya juga ada penambahan alur untuk pelumas,” terang Yudi.
Pada mesin, keduanya sudah pakai teknologi i-get. “Basiknya masih menggunakan mesin 3V, tapi dengan berbagai pengembangan terbaru,” jelas Yudi.
Sistem injeksinya disempurnakan, sistem close loop-nya kini menggunakan O2 sensor dari Bosch dan ada tambahan barometric sensor. Di ruang bakar, piston digerakan oleh crankshaft yang didesain untuk mendapatkan performa lebih baik namun juga minim getaran dan mengurangi noise.
Desain knalpotnya juga berubah, silencer bentuknya pipih dan suaranya makin halus. Catalytic converter sesuai standarisasi Euro 3 terpasang rapi di dalamnya.
Fitur lain yang sangat berguna adalah leganya bagasi, bisa muat helm full face! Lalu saat jalan malam jadi lebih nyaman karena lampunya yang pakai bohlam H4 pancaran sinarnya terang. Tapi ada nih yang kurang mantap, suara klaksonnya kecil banget! Malah mirip klakson sepeda listrik, tin-tin...
Editor | : |
KOMENTAR