Riding Position & Handling
Duduk di jok Primavera yang punya tinggi 780 mm, tester berpostur 165 cm hanya sedikit jinjit. Kemudahan ini tentunya diperoleh berkat jok yang didesain lebih pipih di bagian depan, jadi tidak perlu membuka paha lebar-lebar.
Pada Sprint yang cuma 10 mm lebih tinggi juga tak jauh berbeda. Tapi busa joknya tetap keras seperti model sebelumnya. Posisi duduk saat berkendara terasa santai, lantaran setang tinggi dipadu jarak antara jok dan dek jauh.
Namun beda dengan pembonceng, yang merasa cepat lelah kendati berkendara sebentar, karena kaki dipaksa mengangkang dan pijakan terlalu ke depan.
Bicara handling, versi i–get ini mesti diacungi jempol. Jauh lebih baik dari versi 3V i.e apalagi generasi Vespa LX dan S, karena diajak belok sangat nurut dan enggak goyang. Mungkin lantaran didukung engine mounting baru, sehingga celah goyangan ke kanan dan kiri jadi sangat minim.
Meski handling jauh lebih baik, namun karakter redaman suspensi tetap sama. Cenderung keras, sehingga guncangan dari jalan sangat terasa di setang. Apalagi ukuran ban yang kecil, makanya sensitif pada kondisi permukaan jalan.
Performa
Mesin baru dengan teknologi i-get berkapasitas 154,8 cc, punya performa yang menyenangkan untuk berkendara harian. Berkat karakternya yang responsif sejak putaran bawah, pas untuk wara-wiri di jalan perkotaan yang macet.
Dan seperti diulas di atas, mesin baru ini terbilang halus, getarannya sangat minim, jauh beda dengan mesin lama. Padahal unit yang dites odometernya sudah lumayan tinggi, Sprint 1.000 km dan Primavera 600 km.
Uniknya, kendati mengusung mesin yang sama, tapi performa keduanya sedikit beda. Mungkin dipengaruhi oleh diameter roda, Sprint pakai ring 12 dan Primavera ring 11.
Jika melihat data performa yang dites pakai Racelogic oleh satu orang tester di tempat yang sama, Sprint cenderung lebih responsif di tarikan awal dibanding Primavera.
Bisa dilihat data di tabel, raihan waktu di kecepatan 0-60 km/jam, 0-80 km/jam dan pencapaian jarak 0-100 meter Sprint lebih singkat. Sementara di jarak 0-201 meter dan 0-402 meter ternyata waktunya sama. Sementara itu Primavera ternyata perkasa di putaran atas, dari mana melihatnya?
Jelas tampak dari torehan top speed yang lebih tinggi baik di angka spidometer maupun di Racelogic. Primavera di spidometer sekitar 118 km/jam dan di Racelogic 111,9 km/jam, bandingkan dengan Sprint yang mentok 108 km/jam dan di Racelogic cuma 104,5 km/jam.
Konsumsi Bensin
Menggunakan Pertamax, kedua skutik ini dipakai harian di berbagai kondisi jalan Jakarta dan sekitarnya. Setelah dihitung, rata-rata konsumsinya 30,3 - 31,3 km untuk tiap liternya. Dengan catatan rider karakternya agresif, kalau yang kalem tentu bisa lebih irit.
Harga
Vespa Sprint 150 3V i-get : Rp 38,5 juta*
Vespa Primavera 150 3V i-get : Rp 36,5 juta*
* On the road Jakarta
Editor | : |
KOMENTAR