Yokohama - Sebagai salah satu pabrik otomotif terbesar dan terkemuka di dunia, Toyota kembali meluncurkan kampanye keselamatan atau safety, berturut-turut untuk tahun yang ketiga kini dan memiliki tema “Be a Safety Leader”.
Paling ditekankan dalam kampanye safety ini adalah pemakaian sabuk pengaman, dimana Toyota menekankan tidak hanya pengemudi, namun penumpang juga diwajibkan untuk menggunakan safety belt demi keselamatan.
“Keselamatan lalu lintas adalah prioritas utama Toyota. Kami percaya dalam memberikan kontribusi untuk mewujudkan masyarakat bebas korban kecelakaan lalu lintas. Melalui kampanye kesadaran regional, kami meminta pengemudi dan penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman untuk menjaga mereka dan keluarganya aman,” ujar Hiroyuki Fukui, President Toyota Motor Asia Pacific Pte. Ltd (TMAP).
Kampanye Toyota kali ini memiliki fokus utama untuk melawan pola pikir masyarakat umum tentang sabuk pengaman yang selama ini masih terdapat mispersepsi.
Hal-hal seperti sudah adanya airbag dalam mobil atau hanya melewati perjalanan pendek, sering kali jadi alasan mainstream mengapa masyarakat masih tidak mau menggunakan sabuk pengaman.
Toyota pun menyampaikan fakta seperti penggunaan sabuk pengaman dapat meningkatkan efektivitas airbag sebanyak 15 kali. Resiko cedera fatal bagi penumpang depan pun akan berkurang 50% dan 75% untuk yang duduk di belakang.
Berbagai aktivitas kampanye seperti Toyota Seat Selfie App, menentukan apakah kita sudah mengenakan sabuk pengaman dengan benar ketika hendak mengambil selfie dengan aplikasi yang tersedia di App Store atau Google PlayStore tersebut.
Juga disediakan permainan Go Go Buckle Up, sebuah permainan yang menuntut pemainnya mengetahui apakah karakter yang diperlihatkan sudah menggunakan safety belt dengan benar.
Namun yang paling baru, Toyota pun memasarkan sebuah video kampanye baru berjudul Belt On Every Journey, sebuah cerita emosional anak yang mendesak orang tuanya untuk menggunakan sabuk pengaman demi keselamatan.
Ketiga aktvitas tersebut akan diperluas ke semua negara ASEAN, termasuk India, Pakistan, Bhutam, Bangladesh, Sri Lanka dan Nepal.
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR