Otomotifnet.com - Dalam tahun ketiganya mengadakan kampanye safety regional, Toyota menunjukkan sebuah presentasi mengenai bagaimana kesadaran masyarakat di Asia Pasifik dalam mengenakan sabuk pengaman ketika mengemudi.
Mengejutkan, dari seluruh masyarakat Asia Pasifik, rata-rata hanya 25 persen jumlah yang mengenakan sabuk pengaman, ketika berada dalam mobil baik sebagai pengemudi maupun penumpang.
Diambil dari Toyota Regional Safety Campaign Survey 2014, data yang didapat adalah statistik tingkat penggunaan safety belt di lima negara-negara raksasa di Asia Pasifik tergolong sangat rendah, dengan angka tetinggi adalah 30-an persen.
Dari gambar di atas, dapat dilihat secara keseluruhan Asia Pasifik, angka pemakai sabuk pengaman hanya terpatok di 25 persen.
Kemudian mengacu ke dua negara dengan jumlah otomotif besar, Thailand dan Indonesia, keduanya hanya ada pada angka 30-an persen. Memang lebih tinggi dibanding negara lainnya, namun tetap tergolong sangat rendah.
Di bawahnya ada Malaysia dengan statistik tingkat penggunaan safety belt pada 22 persen. Sedangkan nilai terendah, ada pada Filipina dan Vietnam yang hanya memiliki 20 persen.
Meski menyangkut keamanan yang vital, rendahnya angka-angka di atas dianalisa karena rendahnya penegakkan hukum dan awareness atau keawasan tentang safety.
“Kami meminta pengemudi dan penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman untuk menjaga mereka dan keluarganya aman,” ujar Hiroyuki Fukui, President Toyota Motor Asia Pacific Pte. Ltd (TMAP) yang sangat menginginkan tingkat zero accident segera di masa depan.
Dengan alasan di atas lah, Toyota, khususnya Toyota Motors Asia Pacific (TMAP) kembali mengadakan regional safety campaign yang selalu mengingatkan setiap pengguna mobil di luar sana untuk selalu mengenakan safety belt, tanpa alasan apapun untuk tidak menggunakannya.
Bagaimana dengan anda?
Editor | : | Fransiscus Rosano |
KOMENTAR