Akhirnya PT Hyundai Mobil Indonesia memberi jawaban dari kekurangan fitur di GLS selama ini
Otomotifnet.com - Memang ini bukan hal yang mengejutkan. Sama seperti Tucson generasi pertama dan kedua, varian GLS selalu diluncurkan terlebih dahulu.
Membiarkan para customer yang sudah terlanjur membuat tanda jadi menyesal setelah akhirnya varian XG dengan sekumpulan fitur lebih lengkap hadir.
Dalam hal Tucson generasi ketiga ini, perbedaan harga yang diberikan di antara kedua varian tersebut adalah Rp 31 juta, membuat Tucson XG berada tepat di bawah batas harga Santa Fe Sport. Yakni Rp 416 juta.
Kemudian apakah tambahan fitur yang diberikan membuat SUV kompak yang memiliki tampang atraktif, kapabilitas menjelajah baik dan kenyamanan ala sedan ini akhirnya worth to buy? Tim OTOMOTIF
Beda Dengan GLS
Tak sekadar ketambahan fitur, XG juga memberi sedikit perbedaan di eksterior. Meski agak sulit melihatnya, terutama bila anda memilih kelir Ash Black.
Paling ketara adalah atap yang kini berwarna gloss black karena kedapatan panoramic sunroof raksasa yang selama ini kami suka dari Santa Fe.
Juga warna yang sama untuk rumah foglamp, sedangkan lis gril dan handel pintu kini dilapisi krom. Sayangnya, pilar B tidak ketambahan panel piano black dan lis krom jendela seperti kakaknya untuk kesan ekstramewah.
Pelek tetap berkelir lima, namun dengan motif lebih pipih dan ukurannya naik jadi 18 inci, sedang pelapis karetnya menjadi lebih tipis dari Kumho Crugen 225/60 menjadi Achilles Desert Hawk H/T 225/55.
Beberapa lis yang kami inginkan namun tidak terwujud seperti lampu belakang LED dan LED bar di cover spion. Sedang di dalam, parcel shelf dan jok elektrik juga tetap absen di varian yang akan menyaingi Kia Sportage GTLine Ultimate ini.
Fitur
Kalau masih ingat tulisan OTOMOTIF di Edisi 52:XXV soal Test Drive Tucson GLS, fitur yang disediakan sebelumnya hanya bersifat fungsional.
Untung, XG kini menyuguhkan banyak hal agar membuatnya bisa bersaing lebih kompetitif dengan Honda HR-V 1.8 Prestige dan Mitsubishi Outlander Sport PX.
Mulai dari bagasi elektrik, yang sayangnya tidak kedapatan fitur handsfree tailgate, seperti versi global yang bisa didekatkan 3 detik lalu terbuka dengan sendirinya.
Bagasi elektrik ini juga tidak dapat dibuka via tombol di remote, sehingga harus menekan tombol di pintu bagasi atau di dekat tuas transmisi.
Kemudian, akhirnya head unit sudah kedapatan layar sentuh 8 inci. Desainnya terintegrasi, namun hal minor seperti memutar lagu dari smartphone via Bluetooth tidak terpampang informasi detail dan album art-nya sepertinya bisa ditingkatkan lagi.
Kamera mundur pindah ke HU, yang sayangnya mudah terkena glare saat di siang hari, sehingga baru berguna ketika malam. Untungnya, spion tengah kini kedapatan ECM untuk redup secara otomatis ketika terkena cahaya.
Lalu, setiap lampu kabin sudah menggunakan LED sehingga terasa naik kelas. Lampu sein di kaca spion juga meski ada rasa aftermarket, namun tidak pernah berhenti membuat kami terkagum, apalagi ketika one touch triple turn signal diganti menjadi 7 flashes dari MID canggihnya.
Dibandingkan GLS, tentu penambahan fitur-fitur di atas membuatnya jauh lebih pantas, sehingga tampilan kini bukan satu-satunya lagi alasan Tucson patut dilirik.
Sayang untuk bersaing di kelasnya, masih banyak fitur standar seperti auto climate control, passive keyless entry dan tombol start/stop engine yang tidak dimasukkan.
Performa & Konsumsi
No. Masih belum ada mesin 1.6 T-GDI yang ditunggu-tunggu. Tak masalah, toh karakter mesin Nu 2.0 dengan Dual CVVT yang dipakai masih sangat fun untuk kondisi stop and go.
Tarikan bawahnya sangat responsif, bahkan terlalu galak sampai-sampai Drive Mode yang disediakan khusus untuk varian XG ini terasa berguna.
Pindahkan ke mode Eco, barulah terasa akselerasi yang lebih smooth, sehingga tidak membuat penumpang di belakang merasa mual karena laju ‘ndut-ndutan’ ketika macet.
Sayangnya, dengan mode ini aktif selalu pun, masih kesulitan untuk mendapat angka konsumsi melebihi 14,9 km/liter saat melalui rute tol dengan driving manner sopan.
Namun saat dipindahkan ke Sport Mode, barulah karakter fun dari Tucson sebenarnya tercuat. Dari kecepatan medium ke tinggi, tidak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam untuk overtake dengan mudah.
Kadang memang terasa terlalu sering downshift, tapi hal tersebut tidak jadi masalah karena naik dan turun gigi terasa luar biasa cepat dan halus untuk 6 A/T konvensional.
Handling & Kenyamanan
Saat mencoba Tucson GLS, terasa pengaturan bantingannya merupakan salah satu aspek terbaik dari SUV setinggi 1,645 m ini.
Melihat ada kenaikan ukuran pelek 1 inci dan profil ban lebih tipis, apakah segi kenyamanan dikorbankan? Sama sekali tidak. Bahkan ketika melewati kontur jalan yang buruk sekali pun. Penggunaan ban Achilles Desert
Hawk yang sempat dikira akan membuat banyak road noise tembus ke kabin ternyata juga tidak benar, karena suara di dalam masih tergolong minim.
Drive Mode juga membawa variable steering ke Tucson XG, sehingga bobot putaran setir saat dipindahkan ke mode Sport terasa lebih berat dan mantap saat bermanuver, meski masih sedikit tersisa rasa sintetik dari MDPS-nya.
Dibanding Santa Fe yang berukuran lebih gambot, karakter handling Tucson juga cenderung lebih cekatan tanpa bodyroll yang berlebih ketika menikung cepat.
Namun jangan lupa, masih belum tersedia stability control sehingga sebaiknya berhati-hati untuk menghindari understeer.
Data Spesifikasi:
Mesin: Nu 2.0, 4-silinder segaris, MPI dengan D-CVVT
Kapasitas: 1.999 cc
Rasio Kompresi: 10,3 : 1
Tenaga Maksimum: 155 dk @ 6.200 rpm
Torsi Maksimum: 192 Nm @ 4.000 rpm
Transmisi: Otomatis 6-percepatan Shiftronic
Dimensi (p x l x t): 4.475 mm x 1.608 mm x 1.645 mm
Wheelbase: 2.670 mm
Ground Clearance: 182 mm
Radius Putar: 5,3 m
Sistem kemudi: MDPS (Motor Driven Power Steering)
Suspensi Depan: MacPherson Strut, Anti Roll-bar dengan Sokbreker Tipe Gas
Suspensi Belakang: Multi-Link dengan Sokbreker Tipe Gas
Rem Depan/Belakang: Cakram Ventilasi/Cakram dengan ABS, EBD dan BAS
Ukuran Ban: Achilles Desert Hawk H/T 225/55 R18
Kapasitas Tangki: 62 liter
Berat: 1.426 kg
Harga: Rp 385.000.000 (on the road Jadetabek)
Data Tes:
Akselerasi
0 – 60 km/jam: 4,9 detik
0 – 100 km/jam: 10,9 detik
40 – 80 km/jam: 4,4 detik
0 – 201 m: 11,5 detik
0 – 402 m: 17,6 detik
Konsumsi:
Dalam Kota: 8,2 km/liter
Luar Kota: 11,6 km/liter
Konstan 60 km/jam: 19,4 km/liter @ 1.550 rpm
Konstan 100 km/jam: 17,3 km/liter @ 2.000 rpm
Pesaing
All New Kia Sportage GT Line Platinum
Mesin: Nu 1.999 cc DOHC dengan D-CVVT
Transmisi: Otomatis 6-percepatan
Tenaga/Torsi: 155 dk/192 Nm
Harga: Rp 425 juta off the road
Editor | : | Parwata |
KOMENTAR